Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Menunggu Akhir Cerita "Laga Hidup Mati" di Liga Champions

11 Desember 2018   22:33 Diperbarui: 11 Desember 2018   22:35 554
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mohamed Salah dan Marek Hamsik, bakal berduel dalam laga hidup mati dini hari nanti demi lolos ke babak 16 besar/Foto: Twitter betsafe.

Tengah pekan ini, babak penyisihan grup Liga Champions akan memasuki babak akhir. Rangkaian pertandingan fase grup yang dimulai pada 19 September 2018 silam, bakal sampai pada ujungnya. Namanya akhir, tentu saja konotasinya rada menyeramkan karena berkaitan dengan penentuan nasib.

Dan memang, beberapa tim top Eropa seperti Inter Milan, Tottenham Hotspur, Liverpool, Paris Saint-Germain, hingga Napoli, harus melakoni pertandingan hidup mati di matchday ke-VI yang digelar Selasa (11/12/2018) malam waktu Eropa atau Rabu (12/12/2018) dini hari waktu Indonesia dan keesokan harinya.

Ya, laga hidup mati untuk menentukan apakah mereka bisa lolos dan lanjut ke babak 16 besar (bila finish di peringkat 1-2), ataukah turun ke "Liga Malam Jumat" alias Liga Europa (bila finish d peringkat 3) atau malah tersingkir (bila finish di peringkat 4).  

Sementara beberapa tim yang sudah memastikan lolos ke babak knock out (16 besar) pada matchday V dua pekan lalu, juga masih punya urusan yang harus diselesaikan di laga terakhir ini. Urusan untuk menentukan siapa yang bakal menjadi juara grup.

Di Grup B, tim juara Liga Champions tiga kali (1964m 1965, 2010), Inter Milan harus 'saling sikut' dengan tim Inggris, Tottenham Hotspur demi menjadi pendamping Barcelona ke babak 16 besar.

Barcelona sudah memastikan lolos ke fase knock out. Dari lima pertandingan, Barcelona memimpin klasemen dengan 13 poin. Nah, siapa pendamping Barcelona, akan diperebutkan oleh Tottenham Hotspur dan Inter Milan dini hari nanti.

Hingga matchday V, Tottenham dan Inter sama-sama mengumpulkan 7 poin dan selisih golnya sama-sama minus satu. Namun, Tottenham lebih diuntungkan head to head. Ini karena Tottenham bisa mencetak gol di kandang Inter saat kalah 1-2 di matchday I, lalu menang 1-0 di London.

Hanya saja, sesuai jadwal matchday terakhir, Tottenham akan away ke Nou Camp menghadapi Barcelona. Sementara Inter akan menjamu PSV Eindhoven yang sudah pasti gagal lolos. Bila merujuk jadwal tersebut, Inter jelas lebih diuntungkan karena bermain di kandang. Lha wong di markas PSV, Inter bisa menang 2-1.

Sementara Tottenham harus bermain sempurna bila ingin mengalahkan Barcelona di Nou Camp. Pecinta bola pasti tahu betapa sulitnya mengalahkan Barca di istana bolanya. Apalagi, ketika bermain di London di matchday II, Tottenham dikalahkan Barcelona 2-4. Meski sudah lolos dan pasti menjadi juara grup, Barca tentunya tidak ingin dipermalukan di hadapan pendukungnya sendiri.

Toh, pelatih Tottenham, Mauricio Pocchettino tidak mau terintimidasi dengan nama besar Barcelona. Dia juga menyebut akan 'menutup mata' pada hasil pertandingan Inter melawan PSV di Kota Milan.

"Kami hanya perlu fokus pada apa yang bisa kami lakukan di Nou Camp, tanpa harus memikirkan apa yang bisa dilakukan Barcelona," ujar Pelatih Tottenham, Mauricio Pocchettino.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun