Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Belajar dari Sukses Ida Amarwati, Pelaku UMKM Harus Tangguh dan Haus Ilmu

8 Desember 2018   23:19 Diperbarui: 10 Desember 2018   16:31 1229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ida Amarwati di salah satu stan usaha UMKMnya. Berkat kegigihannya, Ida kini bisa mengecap sukses/Foto: Hadi Santoso

Sulitnya mendapatkan stok bebek membuat Ida memutuskan untuk tidak lagi berjualan nasi bebek. Dia lantas beralih mencoba membuat produk serundeng Madura. Ada beberapa konsumen yang suka. Mereka juga sudah melobi beberapa resto. Namun, proses pembuatan serundeng yang bahannya terbuat dari parutan kelapa dan bisa menjadi lauk pauk nasi ini ternyata menguras tenaga. "Proses bikinnya (serundeng) dari pagi sampah sore. Capeknya itu ndak sesuai dengan yang didapat. Jadi akhirnya ndak mungkin dilanjutkan," ujar Ida.

Tidak sengaja menemukan ide produk kebab pisang cokelat

Di tengah kegalauan bagaimana caranya mendapatkan pemasukan rutin dari usaha, Ida lantas mendapatkan informasi adanya bazar di kampus ITS. Dia lalu terpikir berjualan kebab berisi buah mix. Kebab dipadukan dengan buah seperti melon, pepaya, pisang maupun nata de coco. Karena optimis banyak diminati, Ida pun membawa cukup banyak stok. "Ternyata yang digadang-gadang bakalan untung, malah gak balik modal," kenangnya.

Keesokan harinya, karena stok buahnya sisa lumayan banyak, terutama pisang yang tersisa tiga tandan, dia lalu mencoba membuat kebab pisang keju cokelat. Setelah dirasa, ternyata lebih enak dari kebab mix buah. Jiwa usahanya pun muncul. Dia yakin, kebab rasa baru ini bisa menjadi usaha baru. Ida lalu memberanikan diri membuka pre order melalui akun media sosialnya sembari menampilkan foto kebab pisang cokelat kejunya. Dalam empat hari, ada satu pembeli yang terus memesan.

Hingga, pada Mei 2016, Ida bersama sang suami terpikir berjualan kebab pisang di pinggir jalan di kawasan Ketintang, Surabaya. Dengan modal hanya tinggal 2 juta, dia menyewa stan, membeli bahan baku, membuat sendiri meja jualan hingga mencetak banner. "Waktu itu sisa uang hanya 300 ribu. Saya sempat terpikir, kalau misalkan usaha gagal lagi, entah apa yang akan kami lakukan," ujar Ida.

Kebab Pisang Pus1ng banyak diminati, terutama anak-anak muda/Foto Istimewa
Kebab Pisang Pus1ng banyak diminati, terutama anak-anak muda/Foto Istimewa
Kondisi kepepet itulah yang ternyata jadi jalan awal menuju sukses. Mereka termotivasi agar produk mereka digemari banyak orang. Selain promosi di media sosial kuliner, membuat kebab dengan berbagai varian rasa, hingga memberi potongan harga kebab yang kala itu mereka jual 8 ribu. Yang terjadi, dari hanya 3-7 orang yang membeli di awal berjualan, jualan mereka lantas laris manis. Bahkan, pembeli mengantre di stan mereka. Setiap hari ada 50 hingga 100 pembeli.

Kembangkan sayap usaha ke luar kota/pulau dengan layanan JNE Yes

Satu bulan berjualan pisang kebab pus1ng, Ida lantas melayani delivery order. Hari-hari Ida bersama suami disibukkan dengan kulakan (membeli bahan baku), produsi, mengantar pesanan lantas berjualan. Tak jarang mereka baru bisa beristirahat pada jam 1 dini hari. Terlebih, mereka hanya melakukannya berdua.

Seiring waktu, ada banyak pelanggan yang menginginkan kemitraan. Dia lantas mengembangkan bisnis franchise kebab pisangnya. Kini, produk Ida sudah bisa didapati di bebrapa kota. Diantaranya di Surabaya, Sidoarjo, Jombang, Tulungagung, Trenggalek, Tegal, Slawi, Sragen, Semarang, Denpasar dan akan menyusul Kudus.

Untuk keperluan promosi produknya, Ida lalu membuat akun Instagram @kebabpisangpusing dan juga website. Pelanggannya bisa mengetahui info lengkap perihal Kebab Pisang Pus1ng, termasuk bagi yang berminat bermitra usaha. Ida juga membuka lowongan karyawan. Kini, usaha Ida tidak lagi dijalankan berdua, tetapi sudah ada enam karyawan.

Berkat JNE Yes, Kebab Pisang Pus1ing bisa dinikmati pelanggan dari luar kota bahkan luar pulau/Foto: istimewa
Berkat JNE Yes, Kebab Pisang Pus1ing bisa dinikmati pelanggan dari luar kota bahkan luar pulau/Foto: istimewa
Termasuk juga melakukan inovasi pengembangan produk yang sesuai kebutuhan pelanggan. Utamanya pelanggan dari luar kota maupun luar pulau. Ida lantas mengkreasi kebab pisang pusing oven yang tahan dikirim ke luar kota. Alhasil, permintaan kebab pisang pus1ng dari luar kota, bahkan luar pulau, semakin banyak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun