Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Japan Open 2018 Jadi "Kuburan" Pemain "Media Darling"

14 September 2018   06:05 Diperbarui: 14 September 2018   08:35 620
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dua tunggal putri top dunia yang juga finalis Asian Games 2018, Tai Tazu-ying dan Pusarla Sindhu, tersingkir cepat di Japan Open 2018/Foto: Medium.com

Bahkan, sebelumnya, ganda Tiongkok, Liu Cheng/Zhang Nan yang merupakan juara dunia 2017, sudah kandas di round 1. Termasuk ganda nomor 2 Jepang, Takuto Inoue/Yuki Kaneko.

Kejutan juga terjadi di ganda putri tatkala ganda Jepang, Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi juga terhenti di round 2. Kemarin, Misaki/Ayaka, sang peraih medali emas Olimpiade 2016, dikalahkan ganda putri muda Tiongkok, Du Yue/Li Yinhui lewat pertandingan rubber game yang menguras tenaga selama 1 jam 26 menit dengan skor akhir 21-12, 25-27, 11-21.

Selama ini, meski Jepang memiliki beberapa ganda putri top dunia, Misaki/Ayaka adalah salah satu kesayangan media. Meski kini menjadi ganda putri Jepang paling senior, Misaki (26 tahun) dan Ayaka (28 tahun), prestasi mereka masih relatif stabil. Keduanya sudah meraih dua gelar di tahun 2018 (Indonesia Masters dan Malaysia Open) plus runner up kejuaraan Asia 2018 dan Asian Games 2018.

Tidak sulit menemukan referensi tentang mereka berdua. Bahkan, di Instagram sempat beredar betapa Misaki telah dilatih menjadi pebulutangkis sejak masih SD. Misaki/Ayaka bahkan sudah bermain bersama sejak masih SMA, hingga sekarang.  

Jonatan Christie juga "korban" tren pemain media darling yang tersingkir cepat

Dan, bicara tentang pemain media darling yang tersingkir cepat di Japan Open 2018, jangan lupakan nama tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie. Seperti yang diberitakan sebelumnya, peraih medali emas tunggal putra Asian Games 2018 ini langsung out di round 1 pada hari pertama (11/9) usai kalah dari pemain India, Prannoy Haseena Sunil umar dua set langsung.

Kekalahan Jonatan ini cukup mengejutkan bila merujuk pada prestasinya yang dua pekan lalu meraih medali emas Asian Games 2018. Namun, bila merujuk pada pencapaian Jojo--panggilan Jonatan yang acapkali tampil tidak konsisten di turnamen BWF World Tour, kekalahan ini seperti kejadian yang berulang seperti yang saya tulis sebelumnya di Kompasiana https://www.kompasiana.com/hadi.santoso/5b97dd2743322f70d57e1e76/mengapa-jonatan-christie-langsung-kalah-di-japan-open-2018

Dan, selain Jojo, tunggal putra Tiongkok, Shi Yuqi juga layak masuk daftar pemain kesayangan media yang tersingkir cepat dari Japan Open. Unggulan kedua ini langsung rontok di round 1 usai dikalahkan pemain Thailand yang tengah on form, Khosit Phetpradab.

Shi Yuqi selama ini menjadi media darling di Tiongkok seiring mulai menuanya Lin Dan dan Chen Long. Terlebih ketika dia berhasil menjadi juara All England Open 2018 dan menjadi finalis Kejuaraan Dunia 2018. Namun, penampilannya memang belum konsisten. Boleh jadi karena usianya yang memang masih 22 tahun.

Indonesia punya lima wakil di perempat final

Mungkinkah babak perempat final Japan Open 2018 yang digelar Jumat (14/9) nanti akan kembali menghasilkan kejutan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun