Mohon tunggu...
Aulia Fitri
Aulia Fitri Mohon Tunggu... mahasiswa -

Seorang narablog yang kini tergabung di Aceh Blogger Community dan beberapa komunitas. Tertarik pada media sosial sembari ngeblog di "OWL".

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mengenal Lebih Dekat "Rumoh Aceh"

13 Mei 2011   23:27 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:44 10111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="" align="alignleft" width="266" caption="Rumoh Aceh Cut Nyak Dhien/Acehpedia.org"][/caption]

MUNGKIN kalau ditanya hampir semua orang di Aceh pasti tahu yang mana rumoh Aceh (Rumah Aceh merupakan rumah tradisional Aceh, -pen). Tapi kalau ditanya dimana sekarang masih bisa ditemukan rumoh Aceh yang asli, rata-rata akan menjawab ada di Banda Aceh, tepatnya di Museum Negeri kota Banda Aceh diseberang Pendopo berdekatan dengan makam Sultan Iskandar Muda.

Lalu, apakah cuma ada di Banda Aceh saja yang masih mempunyai rumoh Aceh yang asli? kalau mau ditelusuri secara menyeluruh hampir diseluruh kabupaten dan kota di Aceh, rata-rata masih "menyimpan" barang langka rumoh Aceh ini.

Yang menjadi tanda tanya adalah apakah semua orang tahu dimana keberadaannya dan satu hal lagi kita harus ke gampong-gampong yang boleh dikatakan ke daerah pedalaman Aceh untuk menemukan rumoh Aceh ini yang masih asli dan otentik.

Seperti di Aceh Besar, disini masih bisa banyak ditemukan rumoh Aceh dengan keasliannya. Salah satu rumoh Aceh Cut Nyak Dhien yang sekarang dijadikan sebagai museum, tepatnya berada di Desa Lampisang, Kecamatan Lhok Nga. Kemudian ada juga rumoh Aceh Cut Meutia yang bisa dijumpai di Desa Mesjid Pirak, Kecamatan Matang Kuli, Aceh Utara.

[caption id="" align="alignright" width="259" caption="Rumoh Cut Meutia/Acehpedia.org"]

Rumoh Cut Meutia
Rumoh Cut Meutia
[/caption]

Jika mau menelusuri berbagai pelosok desa di Aceh Besar atau di Aceh lainnya, kemungkinan besar berbagai etnis keaslian rumoh Aceh masih bisa ditemukan.

Pada postingan lain, saya sempat melakukan ekspedisi bersama rekan-rekan Aceh Blogger Community Reg. III Bireuen (X-ABC III Bireuen) untuk menelusuri kediaman almarhum ulama sufi Aceh, Tgk. Chik Awe Geutah di kecamatan Peusangan Siblah Krueng. Nah, disini kami juga menemukan rumoh Aceh yang sampai sekarang masih dijaga keasliannya (foto di atas, -pen), bahkan perkarangan yang masih identik dengan konsep ratusan tahun lalu.

Apa itu Rumoh Aceh?

Rumoh Aceh merupakan rumah panggung yang miliki tinggi beragam sesuai dengan arsitektur si pembuatnya, namun pada kebiasaannya memiliki ketinggian sekitar 2,5 - 3 meter dari atas tanah. Terdiri dari tiga atau lima ruangan di dalamnya, untuk ruang utama sering disebut dengan rambat.

Merombak rumoh Aceh terbilang tidak begitu susah, misalnya saja ingin menambah ruangan dari tiga menjadi lima, maka tinggal menambahkan atau menghilangkan tiang bagian yang ada pada sisi kiri atau kanan rumah. Karena bagian ini yang sering disebut dengan seuramoe likot (serambi belakang) dan seuramoe reunyeun (serambi bertangga), yakni bagian tempat masuk ke rumoh Aceh yang selalu menghadap ke timur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun