Tahun 2025 menjadi momentum penting bagi Indonesia dalam upaya memperkuat kesehatan masyarakat. Melalui program Skrining Gratis 2025, pemerintah mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk lebih peduli pada deteksi dini penyakit, terutama penyakit kronis yang sering kali muncul tanpa gejala jelas. Langkah ini bukan sekadar layanan medis, melainkan investasi jangka panjang untuk mencegah beban biaya kesehatan, menurunkan angka kematian, sekaligus meningkatkan kualitas hidup bangsa. Deteksi dini melalui skrining adalah kunci: semakin cepat risiko ditemukan, semakin besar peluang untuk mencegah penyakit berkembang lebih parah.Â
Skrining kesehatan pada dasarnya merupakan pemeriksaan awal untuk mendeteksi risiko atau gejala suatu penyakit sebelum muncul tanda-tanda yang jelas. Berbeda dengan pengobatan yang dilakukan ketika seseorang sudah sakit, skrining ini bertujuan untuk menemukan potensi masalah kesehatan sejak dini agar penyakit bisa dicegah sebelum berkembang ke tahap yang lebih serius. Skrining kesehatan biasanya di mulai dari pemeriksaan tekanan darah, gula darah, kolesterol, tes pap smear, hingga tes kesehatan mental. Selain itu, skrining juga berperan dalam meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga pola hidup sehat. Pemerintah maupun lembaga kesehatan kerap mengadakan program skrining gratis sebagai langkah nyata meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Oleh sebab itu, skrining kesehatan sebaiknya menjadi bagian rutin dalam menjaga kesehatan jangka panjang.
"Skrining secara keseluruhan, termasuk kolesterol, sangat penting untuk menghindari komplikasi lebih lanjut," kata dr Ripka Renaldi, M.M., MARS, Wakil Direktur Medis & Penunjang Medis RS Charitas Hospital KM 7.
"Kami mengajak masyarakat untuk menerapkan gaya hidup sehat salah satunya melalui skrining kesehatan," ujar V Hery Sutanto, Presiden Direktur PT Dexa Medica. "Hal ini sesuai dengan landasan Expertise for The Promotion of Health."Â
Di sisi lain, penyakit kronis adalah penyakit yang berlangsung dalam jangka waktu lama dan biasanya berkembang secara perlahan. Penyakit ini sering kali tidak langsung terasa, namun jika dibiarkan dapat mengganggu kualitas hidup dan bahkan bisa berakibat fatal. Beberapa contoh penyakit kronis yang banyak ditemui di Indonesia antara lain diabetes mellitus, hipertensi, stroke, penyakit jantung koroner, kanker, hingga gangguan kesehatan mental kronis seperti depresi berat. Penyakit ini dapat disebabkan oleh faktor gaya hidup yang tidak sehat, seperti pola makan yang buruk, kurang aktivitas fisik, merokok, dan konsumsi alkohol berlebihan. Selain itu, faktor genetik, lingkungan, dan usia juga berperan dalam meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit kronis. Jika seseorang yang menderita penyakit kronis tidak bisa mencegah dengan baik, penyakit ini bisa menimbulkan komplikasi serius bahkan berujung pada kematian. Pengobatan penyakit kronis umumnya tidak bisa menyembuhkan total, tetapi hanya untuk mengontrol gejala. Oleh karena itu, deteksi dini melalui skrining sangat penting untuk menekan risiko penyakit kronis. Menjalani gaya hidup sehat menjadi langkah utama dalam mencegah serta mengendalikan penyakit ini.
Data Kementerian Kesehatan per Juni 2025 menunjukkan bahwa dari peserta program cek kesehatan gratis, satu dari lima orang terdeteksi mengalami hipertensi, sementara sekitar 5,9 persen menderita diabetes mellitus. Menurut Kementerian Kesehatan RI melalui Profil Kesehatan Indonesia 2024 juga mencatat prevalensi hipertensi pada penduduk usia 18 tahun ke atas mencapai 30,8 persen, sedangkan obesitas sebesar 23,4 persen. Kondisi ini menunjukkan bahwa ancaman penyakit kronis nyata adanya dan perlu diantisipasi dengan serius. Lebih lanjut, prevalensi diabetes yang sudah didiagnosis oleh dokter pada kelompok usia 18–59 tahun adalah 1,6 persen, namun jika dihitung berdasarkan kadar gula darah abnormal angkanya bisa mencapai 10 persen. Pada kelompok lansia, prevalensi diabetes medis bahkan mencapai 6,5 persen, dan kadar gula darah tidak normal ditemukan pada hampir 24,3 persen penduduk.
Menurut laporan International Diabetes Federation (IDF) juga melaporkan bahwa pada tahun 2024 jumlah orang dewasa (usia 20–79 tahun) dengan diabetes di Indonesia mencapai sekitar 20,4 juta jiwa, dengan prevalensi 11,3 persen. Angka ini menempatkan Indonesia sebagai salah satu negara dengan jumlah penderita diabetes terbanyak di dunia. Data tersebut menegaskan bahwa program skrining gratis bukan hanya sekadar formalitas, melainkan kebutuhan mendesak untuk mencegah semakin tingginya beban penyakit kronis di masa depan.Â
Dalam program skrining gratis, masyarakat akan mendapatkan banyak wawasan salah satunya adalah cara mencegah penyakit kronis, diantaranya :
- Menjaga pola makan yang sehat.
- Lakukan aktivitas fisik yang rutin minimal 30 menit dalam sehari.Â
- Cek kesehatan secara berkala (mengikuti program skrining gratis).
- Hindari kebiasaan yang berisiko seperti merokok, minum-minuman beralkohol.Â
- Gunakan waktu istirahat yang cukup.Â
- Dan tak kalah pentingnya adalah kesadaran diri masing-masing. Â
Jika program skrining gratis ini bisa berjalan dengan baik maka akan membawa dampak positif yang signifikan bagi masyarakat. Deteksi dini penyakit kronis memungkinkan penanganan dilakukan lebih cepat, sehingga dapat mengurangi beban biaya kesehatan jangka panjang baik bagi masyarakat maupun negara. Selain itu, program ini juga meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pola hidup sehat sekaligus memperkuat sistem kesehatan nasional melalui data hasil skrining yang bisa digunakan sebagai dasar kebijakan preventif di masa depan. Namun, keberhasilan program ini tentu saja tidak lepas dari tantangan. Partisipasi masyarakat bisa jadi masih minim akibat kurangnya informasi atau kesadaran. Keterbatasan tenaga kesehatan di beberapa daerah juga bisa menjadi kendala, ditambah dengan infrastruktur yang belum merata terutama di wilayah terpencil yang membuat layanan skrining sulit menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Oleh karena itu, dibutuhkan kerja sama antara pemerintah, tenaga medis, komunitas, hingga media untuk menyebarkan informasi seluas mungkin agar manfaat program benar-benar dirasakan oleh masyarakat.
Program Skrining Gratis 2025 adalah langkah nyata pemerintah dalam memprioritaskan kesehatan preventif ketimbang kuratif. Dengan deteksi dini, masyarakat bisa terhindar dari penyakit kronis yang berbahaya sekaligus menekan angka kematian akibat penyakit tidak menular. Kesehatan adalah investasi jangka panjang, dan melalui program ini Indonesia sedang menanam benih masa depan yang lebih sehat, produktif, dan berkualitas.