Peran Mahasiswa PMM UMM dalam Menumbuhkan Minat Baca Anak Usia Dini KB Bougenvil Melalui Perpustakaan Desa Gunungsari, Kec. Bumiaji, Kota Batu

Malang, 30 Januari 2025 -- Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini adalah untuk mengaplikasikan hilirisasi hasil penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Anggota kelompok tersebut terdiri dari Habibatus Firdausil Billah, Siti Solehatus Hanifah dan Sigit Purnomo yang berasal dari program studi Teknologi Pangan dan Agribisnis Universitas Muhammadiyah Malang serta dibimbing oleh Bapak Dr. Akhis Soleh Ismail, S.Pt selaku Dosen Pembimbing Lapangan ( DPL)

Urgensi Minat Baca Anak Usia Dini
Pendidikan merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan manusia untuk dapat mengembangkan kemampuan yang dimilikinya. Melalui pendidikan manusia akan memperoleh beberapa pengetahuan dan keterampilan-keterampilan hidup. Oleh karena itu pelaksanaan pendidikan perlu mendapatkan perhatian agar dapat berjalan optimal, terutama pendidikan untuk anak usia dini. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai pada usia enam tahun yang dilakukan dengan memberikan rangsangan pendidikan untuk membantu perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Pendidikan literasi maupun numerasi di tingkat PAUD harus menerapkan metode belajar yang menyenangkan. Selain itu,  memperhatikan keberagaman peserta didik. Prinsip belajar anak usia dini adalah merasa bahagia dalam belajar. Pada kegiatan pengabdian ini, mahasiswa PMM UMM memiliki fokus untuk menambah wawasan, menumbuhkan kreativitas serta meningkatkan pembelajaran yang interaktif.

Metode Belajar Membaca anak PAUD
Pada umumnya, terdapat 5 tahap perkembangan membaca, yaitu (1) Kesiapan membaca (2) Membaca permulaan (3) Keterampilan membaca cepat (4) Membaca luas (5) Membaca yang sesungguhnya. Adapun Program kerja yang dilaksanakan oleh anggota PMM ini yaitu mengembangkan minat baca dan keterampilan sejak dini dengan metode pembiasaan penerapan literasi dengan bercerita dan bermain. Di mana peserta didik akan dibiasakan untuk bercerita tentang hal yang disukai atau kegiatan seru dari pengalaman mereka, kemudian mereka akan diarahkan memilih buku literasi sesuai minatnya untuk berdiskusi dan belajar bersama. Hal tersebut bertujuan tergugahnya sikap aktif semangat membaca sehingga membuat anak tidak cepat bosan dalam belajar. Tak hanya itu, mahasiswa PMM juga mengajak peserta didik untuk bermain di mini playground yang berada di dalam perpustakaan. Playground adalah salah satu aktivitas favorit anak-anak yang tidak hanya menyenangkan tetapi juga bermanfaat bagi perkembangan mereka. Hal ini dilakukan agar peserta didik dapat meningkatkan kreativitas, kemandirian dan kepercayaan diri.

Manfaat Literasi
Pada usia 0-6 tahun anak perlu mendapatkan stimulasi yang tepat agar seluruh aspek perkembangan anak dapat berkembang optimal berkembang optimal, baik aspek kognitif, bahasa, fisik-motorik, moral agama maupun aspek sosial emosionalnya. Kelima aspek perkembangan tersebut tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya. Meskipun demikian bahasa memiliki peran yang sangat penting dalam tumbuh kembang anak terutama dalam membantu seseorang untuk berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain. Anak dapat mengungkapkan segala keinginannya maupun ide-idenya kepada orang lain, hal ini mempengaruhi perkembangan anak. Bahasa akan membantu anak untuk memperoleh pengetahuan-pengetahuan baru dari berinteraksi dengan orang lain tersebut. Pembiasaan literasi yang dikenalkan dan diterapkan sejak dini tersebut akan mengembangkan sikap minat baca tulis pada anak secara perlahan  yang kemudian anak-anak akan menjadi terbiasa dan terlatih dalam pembiasaan tersebut. Hal ini dapat mengasah kemampuan anak untuk mengungkapkan perasaan, mengasah kemampuan untuk berpikir kritis dan logis, selain itu juga dapat mengembangkan imajinasi dan meningkatkan dorongan pada anak untuk minat yang ada dalam diri anak tersebut. Para anggota pelaksana kegiatan PMM merasa senang dan berterima kasih kepada pihak sekolah atas dukungannya. Para ibu guru dan anak didik menerima dengan hangat kehadiran kelompok PMM dan menjalin kerjasama yang baik. Dari hasil pelaksanaan pengabdian, terlihat bahwa program ini berjalan lancar dan memberikan dampak positif bagi masyarakat setempat. Keaktifan mahasiswa dalam berkontribusi kepada masyarakat merupakan bukti nyata bahwa PMM tidak hanya sekadar kegiatan, tetapi juga menjadi pengalaman berharga bagi perkembangan pribadi mahasiswa.