Mohon tunggu...
Sosbud

Mengenal Dessy, Hafidz Quran Muda Penyayang Orang Tua

4 Agustus 2018   23:32 Diperbarui: 4 Agustus 2018   23:33 376
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Aktivitas Dessy sama seperti pada perempuan umumnya. Setiap hari ia bangun pukul setengah empat pagi. Biasanya, dikatakan Dessy untuk menunggu waktu subuh, ia menghabiskan waktunya untuk tadarus.

"Jam tiga atau setengah empat biasanya bangun. Tadarus sebentar minimal satu atau dua juz sambil nunggu subuh," jelas Dessy.

Selepas subuh, Dessy harus kembali melanjutkan aktivitasnya sebagai mahasiswi di perguruan tinggi swasta. Universitas Islam 45 Bekasi menjadi pijakannya. Selain berjarak dekat dari kediamannya, hal ini juga agar tidak mengganggu aktivitas kesehariannya sebagai salah satu pengurus sekaligus pengajar di yayasan.

Sebelum kuliah, Dessy mengharuskan terlebih dahulu membersihkan ruangan rumahnya. Selain itu, Dessy juga harus menyiapkan sarapan untuk kedua orangtuanya. Setelah semuanya selesai ia melanjutkan perjalanan menuju kampusnya.

Waktu perkuliahan, dikatakan Dessy dimulai sejak pukul 07.30 WIB. Hampir setiap Senin sampai Jumat ia menghabiskan waktunya sebagai mahasiswi pada umumnya. Selepas pulang kuliah, ia harus kembali lagi ke rumahnya untuk bersiap mengajar di yayasan.

"Biasanya pulang kuliah langsung pulang, kadang istirahat tidur. Karena setiap habis maghrib harus ngajar di yayasan," ungkap Dessy.

Di yayasan itu, Dessy memberikan materi pembelajaran dan kegiatan baca tulis Al Quran kepada anak-anak. Dalam proses pembelajarannya, anak-anak di yayasan diharuskan untuk menyetor hafalan surat-surat pendek.

"Jadi anak-anak di yayasan itu kita programin one day one ayat Khusus yang Al Quran. Kalau yang masih iqro ya fokus ke baca tulis Al Qurannya. Dan mereka harus setoran hafalan setiap habis maghrib. Kecuali hari minggu, karena malam minggu mereka libur," terangnya.

Hingga saat ini, dikatakan Dessy jumlah anak anak yang berada di yayasan mencapai ratusan. Meski demikian, Dessy sendiri tidak pernah merasa terbebani, justru menjadikan hal tersebut untuk tetap selalu bersyukur.

"Alhamdulillah di yayasan sekarang habis maghrib anak-anak yang ngaji dan belajar ada seratus anak," ungkapnya.

Selain kesibukannya sebagai pengajar, Dessy juga menghabiskan sebagian waktunya untuk mengajar les private di luar. Hal ini dilakukan terlepas dari aktivitas perkulihan dan kegiatannya di yayasan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun