Mohon tunggu...
Hasya Aghnia
Hasya Aghnia Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Jakabaring: "The New Support City of Palembang"

13 Desember 2017   12:33 Diperbarui: 13 Desember 2017   13:28 805
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kota Palembang dalam kurun waktu 10 tahun terakhir, mengalami perkembangan fisik sangat cepat. Terlihat dengan semakin banyaknya pembangunan gedung, rumah, jalan, dan sebagainya. Terlihat pula kemunculan pusat-pusat pertumbuhan baru antara lain di kawasan Sako, Sukarami dan Jakabaring. Perkembangan kawasan perkotaan tersebut berpengaruh pada peruntukan kawasan, baik yang sesuai maupun yang tidak sesuai dengan peruntukannya. 

Metodologi pelaksanaan pekerjaan ditentukan berdasarkan pada muatan output yang akan dihasilkan dari Kegiatan Perencanaan Kawasan Permukiman Kota Baru ini. Sebagaimana dijelaskan, terdapat 2 (dua) lingkup kegiatan besar yang akan dilakukan, yaitu Kegiatan Penyusunan Dokumen Perencanaan dan Pengembangan Kawasan Permukiman Kota Baru dan Dokumen Detail Engineering Design (DED) dan Pengelolaan Kegiatan dengan menggunakan 3 metodologi yaitu metodologi desk study, metodology diskusi, koordinasi dan penyepakatan, dan metodologi survey.

Kawasan Jakabaring memiliki keunggulan posisi yang sangat strategis, kemudian dengan adanya event besar ASIAN GAMES 2018 yang akan diselenggarakan di kawasan Jakabaring berimplikasi terhadap dinamika perkembangan kawasan yang sedemikian pesat, membawa kawasan Jakabaring memiliki prospek yang cukup baik untuk dikembangkan sebagai Kawasan Kota Baru. 

Dalam merencanakan pengembangan infrastruktur permukiman Kota Baru Palembang praktikan melakukan kegiatan pengumpulan data, pengolahan dan analisis data, serta perumusan konsep.  Analisis data yang dilakukan adalah analisis sarana dan prasarana, analisis daya tampung, klasifikasi kepadatan penduduk dan analisis data negatif kebutuhan penanganan.

Analisa kependudukan dilakukan untuk mengetahui jumlah penduduk, kepadatan penduduk dan proyeksi pertumbuhan penduduk dalam kurun waktu tertentu. Selain itu analisa penduduk juga digunakan untuk melakukan perencanaan, baik itu fasilitas, utilitas dll, sesuai dengan apa yang diharapkan oleh masyarakat. Sedangkan analisis daya tampung kawasan merupakan analisis yang digunakan untuk memperkirakan kapasitas atau daya tampung suatu kawasan atau wilayah terutama terkait dengan mewadahi dampak perkembangan aktivitas masyarakat. 

Analisis daya tampung dilakukan untuk mengetahui seberapa besar kota baru Palembang mampu menampung perkembangan aktivitas pemanfaatan lahan dan pertumbuhan penduduk sampai dengan jangka waktu 20 tahun mendatang. Perkiraan daya tampung kawasan didasarkan pada luas lahan kota baru Palembang secara keseluruhan yang sudah terbangun sebagai permukiman ditambah dengan luas lahan sisa yang sesuai untuk permukiman.

Dari analisis proyeksi penduduk, dapat diketahui kebutuhan sarana dan prasarana permukiman sesuai dengan SNI dan peraturan yang terkait. Adapun sarana yang perlu diperhatikan dalam perencanaan infrastruktur pemukiman adalah sarana kesehatan, sarana pendidikan, sarana ruang terbuka hijau, sarana kebudayaan, sarana peribadatan, dan sarana perdagangan dan jasa. Selain sarana diperlukan juga untuk mengetahui kebutuhan prasarana seperti listrik, telepon, persampahan, sarana limbah.

Selain dari analisis kebutuhan sarana dan prasarana diperlukan analisis kebutuhan penanganan. Untuk mengetahui kebutuhan penanganan setiap kelurahan pada infrastruktur permukiman didapatkan dari data KOTAKU Kota Palembang yang terdiri dari bangunan gedung, jalan lingkungan, drainase lingkungan, air minum, air limbah, persampahan, proteksi kebakaran, dan legalitas lahan. Data kebutuhan penanganan merupakan data negatif dari rekapan infrastruktur KOTAKU. Sehingga dari data negatif tersebut dapat diketahui secara pasti kuantitas yang perlu penanganan pada setiap daerah.

Hasil pengolahan dan analisis data tersebut kemudian dirumuskan konsep perencanaan berdasarkan overview kebijakan, pilar pembangunan perkotaan dan kebutuhan penanganan. Kemudian didapatkan tema besar yaitu sport, tourism dan heritage dengan visi “Jakabaring S(UP)port City. Terdapat dua makna dalam visi tersebut yaitu support dan up. 

Support pada kawasan Jakabaring memiliki arti sebagai kota baru pendukung Palembang, sedangkan up memiliki maksud meningkatkan kualitas permukiman pada kawasan perencanaan. Kemudian visi tersebut dijabarkan dalam 6 misi yaitu untuk mempertahankan nilai history, culture, meningkatkan connectivity, economy, nature dan community.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun