Namun berbeda kalau apa yang dilakukan oleh Puan Maharani dan Cak Imin, tentu publik malah bereaski negatif karena pada dasarnya mereka berdua gagal membuat simbol dan tentu saja hal/pernyataan yang akan disampaikan ke masyarakt juga gagal.
Politik simbol juga memilik aspek negatif, yang tentunya harus diantisipasi oleh orang yang memberikan simbol. Jelas kalau kita memberikan simbol maka akan banyak tafsir yang bermunculan, setiap orang berhak untuk menginterpretasikan apa yang disimbolkan.Â
Bahayanya adalah kalau pada akhirnya apa yang ingin disampaikan berbeda dengan apa yang dimaui oleh tuannya. Hal ini perlu mendapatkan perhatian serius jangan sampai yang dibawah ini pada "kecele", sudah yakin A ternyata jadi B.
Kedepannya simbol-simbol politik akan semakin marak, karena akan ada loby-loby terkait partai, terkait capres dan cawapres, terkait penentuan  kepala daerah tingkat I dan tingkat 2. Â
Masyarakat harus pandai-pandai menilai, dan juga harus teliti melihat, apakah simbol yang tersaji di depan publik akan sama dengan kenyataannya. Pilihlah pemimpin yang jelas rekam jejaknya, yang tidak memanfaatkan suara rakyat demi kepentingan partai dan golongannya saja.
Salam poliTikus