Mohon tunggu...
Mohammad Nurul Hajar
Mohammad Nurul Hajar Mohon Tunggu... Administrasi - Untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan

Membantu Guru Bekerja Lebih Baik dalam Pekerjaannya

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Durian Gentenan

23 Februari 2020   17:25 Diperbarui: 23 Februari 2020   17:37 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dari lima, ternyata ada 3 yang tidak sesuai harapan. Maka kami menunggu mbak penjual yang belum pulang pulang. Untuk minta ganti. Bilang kepada si mbah tidak berani dan lagian tidak tahu. Kami diminta untuk menunggu sampai cucunya datang. Kecewa lagi.

Akhirnya saya jadi ikut rombongan yang semuanya masih cewek cewek menunggu mobil yang akan kami tumpangi. Saya mengira yang kami tunggu adalah mobilnya Yono. Ternyata bukan. Tetapi mobil yang ditunggu adalah mobilnya Pak Tamam.

Mobil itu akhirnya datang. Mobil Innova warna hitam.

Perjalanan dari Pangarangan ke pasar Lenteng Sumenep tiga kali ganti driver. Pertama adiknya Pak Tamam, mas Adit panggilannya. Karena tidak ikut rombongan, ia turun di dekat rumahnya. Bu Linda yang duduk di samping driver yang mengantikan mas Adir. Kabarnya, bu Linda hampir semua jenis kendaraan bisa mengendarai. Tidak terkecuali dokar .

Kemudian ditengah perjalan, sebelum pasar Lenteng, mobil berhenti. Yang punyak mobil masih dalam perjalanan menuju pertigaan arah ke Desa Ellak Laok. Tidak lama kami menunggu di dekat pertigaan, Pak tamam datang langsung masuk mobil di posisi driver.

Perjalanan kami sudah masuk daerah Pakemasan. Tadi di jalan, masih di daerah Guluk Guluk Sumenep, pak Tamam sudah menghubungi temannya untuk diantar ke kebum durian. Di depan ada pertigaan, pak Tamam sempat ragu ambil lurus apa belok kiri.

"Kita belok kiri apa lurus?",

"Yang saya tahu lurus, kalau kiri saya belum pernah", jawab saya.

Mobil terus meluncur lurus. Di dekat warung mobil berhenti. Dari mobil pak Tamam menanyakan temannya kepada segerombolan orang yang duduk di depan warung. Karena teman yang dicari tidak ada, maka lanjut perjalanan.

Dalam hati, saya bicara sendiri. Tidak lama lagi akan sampai ke tempat penjual durian yang curang. Namun mobil kembali berhenti. Seorang laki laki mendekat ke mobil. Sepertinya temannya pak Tamam yang lain. Betul.

"Mau kemana kawan?", tanya laki laki itu ke pak Tamam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun