Mohon tunggu...
Agustinus Nicolaus Yokit
Agustinus Nicolaus Yokit Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - Bukan seorang Pujangga dan Bukan seorang Filsuf

Menjadi prehensi positif bagi perkembangan orang lain... Masih belajar untuk Altruis... Sedang berjalan dalam pencarian pada Kebijaksanaan Sejati...

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Makna dan Komentar atas Ungkapan Sang Guru (Alam Pemikiran Cina)

2 Oktober 2021   21:50 Diperbarui: 2 Oktober 2021   22:01 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Buku II: 2:14
"Sang Guru berkata: Jun Zi itu inklusif dan bukan partisan; lelaki yang sederhana itu adalah partisan dan tidak inklusif."

 

Makna Ungkapan:

Ungkapan yang terdapat diatas, sesungguhnya hendak menjelaskan tentang Jun Zi. Kata Jun zi jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia artinya adalah manusia budiman, susilawan, seorang manusia dengan seluruh kebijakan dan keagungannya. Juga bisa diartikan manusia yang berbudi luhur. Padanan kata dalam bahasa Inggrisnya adalah gentleman. Kongfuzu tidak membagi manusia ke dalam kategori orang berdosa dan orang benar, melainkan 'jun zi' dan 'xiao ren', gentleman dan small man. A gentleman has a great personality, bertanggung jawab atas semua tindakannya, benar-benar menjalankan kebajikan yang dia ketahui. Sementara xiao ren atau little man, selalu bertindak sembunyi-sembunyi, tak pernah mau berterus terang. Menjadi Jun Zi adalah idealisme moral manusia tertinggi yang harus dicapai dalam Konfusianisme. Prinsip utama seorang Junzi adalah 'selalu berubah menjadi lebih baik atau berkembang'. Nabi Kongzi bersabda, "Majunya (bergerak) seorang Junzi menuju ke atas (berkembang), dan seorang Xiao Ren (Rendah Budi) itu menuju ke bawah" (Lunyu XIV: 23).

 Komentar:

Seperti kita ketahui bersama bahwa di dunia ini tidak ada yang tetap, selalu berubah. Perubahan adalah sebuah keniscayaan. Artinya, bahwa segala sesuatu akan mengalami perubahan (tidak ada yang tetap). Bila perubahan adalah sebuah keniscayaan, maka pertanyaannya adalah: "Kemana arah perubahan itu?" Berubah menjadi lebih baik atau lebih buruk itulah masalahnya! Arah perubahan inilah yang secara mendasar membedakan antara seorang Junzi dan seorang Xiaoren. Junzi selalu berubah menjadi lebih baik, ini adalah prinsip dasar dan hakikat seorang Junzi (maju dan bergeraknya seorang Junzi menuju ke atas). Seorang rendah budi berubah menjadi lebih buruk (maju dan bergeraknya seorang Xiaoren menuju ke bawah). Tidak perduli dimana level kita sekarang. Tidak ada titik nol sebagai titik awal (standar ukur). Dimanapun kita sekarang, prinsipnya adalah: kita harus menuju ke atas (berubah menjadi lebih baik), atau dengan kata lain 'berkembang', demikianlah Junzi. Serupa dengan hal itu, maka ketika kita berubah/bergerak ke arah yang lebih buruk, demikianlah Xiaoren. Jadi bukan level/kelas sebagai ukurannya, tetapi arah perubahannya yang akan menentukan seseorang itu Junzi atau Xiaoren. Kenyataanya, seringkali orang membandingkan hal yang sebenarnya tidak sebanding. Mengharapkan orang lain atau mungkin dirinya sendiri menjadi seperti orang lain. Sering kali kita berharap seseorang mencapai kemampuan atau dapat melakukan seperti yang dapat dilakukan orang lain yang jelas-jelas berbeda keadaan dan kemampuannya. Kita lupa untuk melihat dan menghargai perubahan baik yang telah ia lakukan dengan kapasitas/kemampuan yang ia miliki. Jangan sembarangan membandingkan, karena mungkin yang dijadikan pembandingnya sesuatu yang tidak sebanding. Orang berjuang bukan untuk melawan kemampuan yang dimiliki orang lain, atau apapun di luar dirinya, tetapi setiap orang berjuang untuk menang atas dirinya sendiri, berjuang optimal dengan kapasitas/kemampuan yang ia miliki. Jadi prinsipnya, "berjuang menjadi lebih baik dari yang telah kita dapat/miliki, bukan berjuang untuk menjadi lebih baik dari orang lain." Ini jelas bukan sebuah persoalan mudah. Kemampuan untuk bertahan pada satu keadaan/kondisi sudah memerlukan usaha dan konsentrasi yang tinggi, apalagi untuk berubah menjadi lebih baik atau berkembang.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun