Mohon tunggu...
Gustaaf Kusno
Gustaaf Kusno Mohon Tunggu... profesional -

A language lover, but not a linguist; a music lover, but not a musician; a beauty lover, but not a beautician; a joke lover, but not a joker ! Married with two children, currently reside in Palembang.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Yang Ringan dari 'Typo' Koran Kompas

14 Juli 2013   16:05 Diperbarui: 24 Juni 2015   10:34 606
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

‘Typo’ alias ‘salah ketik’ di suratkabar memang lumrah dan manusiawi. Justru ‘typo’ ini seringkali memberi hiburan gratis pada pembaca karena lucunya. Pada tulisan yang terdahulu pernah saya paparkan ‘typo’ seperti ini, misalnya ‘mojang Priangan’ ditulis ‘moyang Priyangan’, ‘ikan asin’ ditulis ‘ikan asing’, ‘pita suara’ ditulis ‘peta suara’, ‘kapal tunda’ ditulis ‘kapal tanda’, ‘bald eagle’ ditulis ‘bold eagle’, ‘narapidana membakar kasur’ ditulis ‘narapidana membakar kasus’, ‘melarikan diri’ ditulis ‘melahirkan diri’, ‘infeksi saluran pernapasan’ menjadi ‘inspeksi saluran pernapasan’, ‘daging has’ ditulis ‘daging khas’, ‘Pakta Integritas’ ditulis ‘Fakta Integritas’, ‘safety riding’ ditulis ‘safety ridding’, ‘facelift’ ditulis ‘facelip’.

Mungkin dapat memberi hiburan ringan pada Minggu sore ini, kalau kita melongok ‘typo’ lainnya yang kebetulan sempat saya catat di bawah ini. Misalnya pada berita sidang Djoko Soesilo yang meneliti harta yang diatasnamakan istri-istrinya tertulis: ‘Namun, tetap saja pengungkapan sumber-sumber pendapatan itu belum bisa menjawab berlimpahnya harga sang istri’ (seharusnya ‘harta sang istri’).

Pada edisi hari yang sama, termuat berita polisi yang meringkus penculik mahasiswa dan salah satu kalimatnya berbunyi: ‘Akan tetapi, di tengah perjalanan sekitar pukul 19.00, pelaku yang duduk di kursi belakang mengalungkan cerulit ke leher Rendi.’ (seharusnya ‘celurit’). Pada surat pembaca pernah saya baca kalimat ‘harus bayar 700 bath’ (seharusnya ‘700 baht’). Mengenai Undang-undang Ormas yang kontroversial terbaca kalimat ‘menjadi underbow parpol’ (seharusnya ‘onderbouw’).

Tulisan feature tentang Bung Karno antara lain menuliskan ‘pidato berjudul ’To Build The World a New’ di depan Sidang ...’ (seharusnya ’To Build The World Anew’). Ada pula tulisan tentang bank yang terbaca ’... bank patungan (join venture bank)’ yang seharusnya ditulis dengan ‘joint venture bank’. Di edisi lain tersua juga kalimat ‘...di dalam game Monolopy’ (seharusnya ‘game Monopoly’). Pada artikel opini terbaca juga potongan kalimat ‘Demokrasi yang bukan disitir oleh penguasa dan ....’ (seharusnya ‘disetir oleh penguasa).

Akan halnya perangkat pengaman listrik MCB, saya baca diberi makna kepanjangan ‘Mini Circulate Breaker’, dan juga ‘Meter Circuit Breaker’ (seharusnya ‘Miniature Circuit Breaker). Pada tulisan pada halaman opini tentang usulan pembubaran Densus 88 juga terbaca potongan kalimat ‘... menitahkan dan menasbihkan diri sebagai pemegang ....’ (seharusnya ‘menahbiskan’). Dan pada rubrik Karier yang hadir pada setiap hari Sabtu tersua kalimat ‘... sikap nothing to loose, apa adanya’ (seharusnya ‘nothing to lose’).

Pada berita mengenai pemilihan gubernur Jawa Barat tersua kalimat ‘mempraktikkan pork barrel politic atau politik gentong babi’ (seharusnya ‘pork barrel politics’). Dua istilah kesehatan yang juga meleset ditulis tersua pada kalimat ‘infeksi mata seperti conjungtifitus’ (seharusnya ’conjunctivitis’) dan ’… racikan dari senyawa iodine, codien, asam klorida …’ (seharusnya ‘codein’). Dan lagi-lagi pengejaan bahasa Inggris yang melenceng yaitu ‘ …Elite yang berkuasa (the rulling elite)’ yang seharusnya ditulis dengan ‘the ruling elite’. Lantas istilah penghilangan bulu-bulu kemaluan yang ditulis dengan ‘Brazillian wax’ (seharusnya ‘Brazilian wax’).

Saya cukupkan sampai di sini dulu daftar ‘typo’ di koran terbesar di Indonesia ini, sembari mohon maaf bila kurang berkenan (bukan basa-basi).

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun