Mohon tunggu...
Gustaaf Kusno
Gustaaf Kusno Mohon Tunggu... profesional -

A language lover, but not a linguist; a music lover, but not a musician; a beauty lover, but not a beautician; a joke lover, but not a joker ! Married with two children, currently reside in Palembang.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Apa Nama Topi yang Dipakai Bung Karno ?

26 Juli 2010   05:58 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:36 2476
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

[caption id="attachment_204930" align="aligncenter" width="500" caption="ilust gehuevenvannederland.nl"][/caption]

Sangat menarik melihat foto nostalgik Bung Karno yang bersepeda berboncengan dengan Fatmawati di bulan Januari 1950 ini. Peristiwa yang diabadikan oleh seorang juru foto Charles Breijer ini bukan terjadi di tanah air kita, melainkan di negara India dalam rangka kunjungan kenegaraan beliau yang pada saat itu dipimpin oleh Perdana Menteri Nehru. Sebagaimana lazimnya Bung Karno nampak gagah dan necis dalam jas kepresidenan dan yang unik beliau tidak mengenakan kopiah dalam kesempatan ini, tetapi topi yang sangat khas di zaman kolonial tempo doeloe. Sudah lama saya penasaran ingin tahu nama dari topi yang di zaman kini sudah amat jarang bisa dijumpai. Ternyata topi ini bernama pith helmet atau juga disebut dengan safari helmet, sun helmet, sola topee, dan salacot. Topi ini diberi nama pith helmet karena dia terbuat dari bagian dalam batang kayu (pith) dari sejenis tanaman rawa yang dinamakan sola dan dibungkus di bagian luarnya dengan bahan kain yang umumnya berwarna putih. Karena sifat kayunya yang ringan tetapi kokoh, maka dia sangat cocok untuk dibuat sebagai topi tentara kolonial yang bertugas di negara-negara tropis. Topi ini mulai populer digunakan oleh tentara Inggris, Spanyol, Perancis, Portugis dan Belanda di negara jajahannya di sekitar tahun 1870. Di Filipina topi ini dinamakan salacot yang konon diadaptasi dari bahasa Tagalog yaitu salaksac oleh penjajah Spanyol.

Beragam topi diciptakan manusia dalam perjalanan sejarahnya dengan beragam maksud dan tujuan pula. Sebahagian dari topi ini sudah sangat dikenal namanya, namun ada cukup banyak topi yang sudah teramat akrab (familiar) pada kita, namun yang lucunya kita tidak mengetahui nama ’resmi’nya. Berikut dibawah ini kita akan mengenal lebih jauh aneka ragam penutup kepala yang ada di berbagai penjuru dunia.

[caption id="attachment_204940" align="aligncenter" width="499" caption="toque - deerstalker - flat cap - garrison cap"][/caption]

Toque

Toque adalah nama topi yang khas dipakai oleh juru masak (chef). Topi yang mempunyai nama panjang toque blanche (bahasa Perancis bermakna ’topi putih’) berbentuk tinggi memanjang terbuat dari kain putih yang dilipat-lipat (pleated) dan dibuat kaku dengan adonan tepung kanji (starched). Jumlah lipatan (pleat) bisa mencapai 100 buah dan konon lipatan ini melambangkan banyak variasi masakan yang bisa diolah dari bahan telur.

Bucket hat atau Fishing hat

Topi yang terbuat dari bahan kain yang lembut ini memang sering dipakai untuk kegiatan memancing dan bentuknya mirip ember (bucket). Topi ini mempunyai visor (pelindung dari sinar matahari) yang terbuat dari bahan kain yang lebih tebal seperti denim atau canvas. Di sisi kiri kanannya terdapat lubang kecil bulat (eyelet) sebagai ventilasi udara. Di Australia bucket hat ini diberi nama unik yaitu giggle hat. Mirip dengan bucket hat ini ada perlengkapan topi yang dipakai dalam militer yang dinamakan boonie hat. Di negara kita sering diberi nama ’topi rimba’ karena penggunaannya memang adalah untuk di daerah operasi yang berhutan-hutan. Dia umumnya diberi pola loreng hijau untuk penyamaran (camouflage) dan sering juga dinamakan dengan bush hat. Boonie hat mulai dipakai oleh tentara Amerika pada perang Vietnam sekitar tahun 1967.

Deerstalker

Ini adalah topi yang sudah diidentikkan dengan topi Sherlock Holmes, detektif dalam novel karangan Arthur Conan Doyle sehingga sudah memperoleh stereotyping sebagai topi detektif. Ini sebenarnya kontradiktif, karena deerstalker adalah topi orang dusun yang biasa dipakai pada waktu berburu rusa. Topi ini mempunyai ’penutup’ di bagian depan dan belakang (untuk melindungi wajah dan leher pemakainya) dan embel-embel kain di samping kiri dan kanan untuk melindungi telinga dari cuaca dingin dan terpaan angin dan dapat diikat ke atas kepala, bilamana tidak diperlukan. Konon si pengarang fiksi Sherlock Holmes ini tidak pernah menggambarkan tokoh detektif mengenakan deerstalker. Namun karena pada salah satu episode novelnya pembantu detektif yang bernama Dr. Watson melukiskannya sedang mengenakan ’topi pesiar yang berembel-embel telinga’, maka ilustrator novel ini pun menggambarkannya sebagai topi deerstalker.

Newsboy cap (Gatsby) dan Flat cap

Sesuai dengan namanya newsboy cap asal muasalnya banyak dipakai oleh anak laki-laki penjaja koran. Dia memiliki banyak alias seperti baker boy, apple cap, eight panel, cabbie, Jay Gatsby, Fisherman’s cap. Topi ini berbentuk bulat di atas dan diberi kancing ditengah-tengah atas kepala dan penutup topinya diikatkan dengan bagian depan topi. Hampir mirip dengan topi ini adalah flat cap. Topi ini juga ‘rata’ (flat) di bagian depan dan seringkali diidentikkan dengan ’kelas pekerja’ (working class) meskipun hal ini tentunya akibat kesalah-kaprahan. Topi ini juga diberi nama scally cap, salmon hat, dan Jeff cap. Topi yang berasal dari abad 14 dan pada waktu itu bernama bonnet, berubah nama menjadi flat cap pada saat imigran Italia dan Inggris berbondong-bondong ke Amerika sambil membawa topinya. Di Inggris topi ini dinamakan cheesecutter cap karena bentuknya yang mengerucut ke depan.

Garrison cap

Topi yang secara universal dipakai oleh militer di dunia ini mempunyai banyak alias antara lain wedge cap, flight cap, side cap, overseas cap, piss-cutter hat, chip cap.Topi ini dipakai baik untuk satuan angkatan darat, laut maupun udara dan dapat dilipat sehingga sangat praktis tidak merepotkan untuk dibawa. Dalam bahasa Perancis dia dinamakan calot.

[caption id="attachment_204964" align="aligncenter" width="500" caption="keffiyeh - yarmulke - zucchetto - montera"][/caption]

Keffiyeh (Guthra) – yarmulke – zucchetto

Keffiyeh atau kofiya adalah penutup kepala yang dipakai sebagian besar bangsa Arab guna melindungi kepala dari sengatan matahari. Yang menarik barangkali dari kata kofiya ini akhirnya melahirkan kata ‘kopiah’ dalam bahasa kita meskipun dalam bentuk yang berbeda. Yarmulke adalah penutup kepala yang dipakai oleh penganut agama Yahudi dan masuk dalam golongan skullcap (topi ubun-ubun), sama halnya dengan zucchetto yang dikenakan oleh imam agama Katolik mulai dari hirarki paling bawah sampai tertinggi (yaitu Paus). Untuk Paus maka zucchetto yang dikenakan berwarna putih, untuk kardinal berwarna merah dan untuk uskup berwarna ungu. Dan yang mungkin tidak kalah uniknya adalah montera yaitu topi yang dipakai oleh para matador (bullfighter) dan mortarboard yaitu topi yang dipakai para akademisi seperti yang sering kita saksikan pada saat ada wisuda sarjana. Mengapa diberi nama mortarboard (papan adukan semen)? Ya, karena memang bentuknya segi empat datar seperti bilah papan tempat kita menaruh adukan semen sebelum ditempelkan ke permukaan dinding.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun