Hujan semakin deras. Dari jalan samping rumah singgah orang-orang berdatangan. Beberapa kendaraan berhenti.
"Kebakaran! Kebakaran!"
Teriakan orang-orang semakin nyaring dari arah depan rumah singgah. Saya bergegas masuk ke ruang utama, ruang tamu, dan tiba di teras depan. Sarwan mondar-mandir  di teras sambil berkali-kali menengadah. Aroma plastik atau karet sintetis terbakar kian menyengat penciuman.
Di depan, tepatnya halaman sebelah kanan rumah singgah, sebuah kabel memercikkan api. Sebagian pembalut kabel sudah menjuntai-juntai dengan api dan lelehan bara. Asap mengepul-ngepul di antara cabang-ranting pohon marungga, nangka, mangga, sirsak, dan srikaya.
Di benak saya justru terbayang lagi tentang kejadian tukang perbaikan atap tadi siang.
*******
Kupang, 5 Agustus 2018