Negara-negara berkembang merupakan Negara yang dijadikan sasaran utama untuk memasarkan rokok oleh negara-negara maju yang memproduksi rokok. Berbagai macam iklan diluncurkan untuk menarik perhatian konsumen. Dalam setiap perteamuan, setiap persimpangan, dan disetiap tempat yang kita lalui selalu ada saja yang menkonsumsi rokok. Bahkan ditempat-tempat terlarang merokok sekalipun juga dijumpai orang merokok. Dimana-mana ada rokok.
Rokok dijadikan symbol kejantanan bagi kebanyakan para lelaki. “Ngak gaul kalau ngak ngerokok” itulah alasan klasik para perokok remaja untuk merokok. Merasa minder jika rokok yang disodorkan kepanya tidak dihisapnya, mereka akan merasa tidak dianggap oleh kelompoknya jika tidak merokok. Sungguh aneh, tapi itulah kenyataan yang terjadi. Sungguh miris, masa depan para remaja Indonesia sudah dihancurkan oleh sebatang rokok.
Negara Indonesia merupakan Negara ke tiga terbanyak perokoknya setelah china dan india. Negara Indonesia juga Negara yang sumber APBN terbanyak bersumber dari bea cukai rokok. Dan tanpa disadari kematian terbanyak juga disebabkan oleh rokok. Menurut WHO setiap detik orang meninggal dunia karena rokok, dan penyebab penyakit yang paling ganas sekalipun juga rokok. Hampir 80% penyakit kanker terutama kanker paru-paru disebabkan oleh rokok. Itu dikarenakan rokok mengandung zat-zat beracun. Dampak negative dari merokok akan dirasakan oleh para penkonsumsi rokok setelah 15-20 tahun kemudian setelah mereka menkonsumsi rokok.
Indonesia merupakan satu-satunya Negara yang menjual rokok dalam bentuk batangan. Dan di Indonesia juga tidak ada aturan yang melarang anak-anak dibawah umur untuk membeli rokok, sehingga tidak dipungkiri jika banyak anak-anak Indonesia yang sudah mencicipi rokok diusianya yang dini. Bahkan baru-baru ini kita dihebohkan oleh kasus belita yang kecanduan rokok. Sungguh malang nasib anak bangsa ini. Walaupun tidak semua orang sepakat bahwa rokok itu berbahaya, karena toh jutaan orang yang sampai saat ini masih menkonsumsi rokok, pengenalan akan bahaya rokok harus disosialisasikan sejak dini seperti melalui seminar-seminar yang bertujuan untuk menyadarkan para generasi muda akan bahaya rokok dan yang terpenting adalah dalam keluarga. Keluarga merupakan sekolah pertama bagi anak, orang tua harus menunjukkan teladan yang baik bagi anak-anaknya. Sebaiknya orang tua jangan merokok didepan anak-anaknya dan jangan sekali-kali orang tua meminta sang anak untuk dibelikan rokok ke warung.
Selamat hari tembakau sedunia……..
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI