Mohon tunggu...
Agus Buchori
Agus Buchori Mohon Tunggu... Administrasi - Arsiparis

saya seorang guru biasa di sma swasta dan juga pns di Dinas Kearsipan Kabupaten Lamongan. saya menyukai dunia tulis menulis. itu saja.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Hemat Kertas dengan Reuse

20 November 2019   11:00 Diperbarui: 20 November 2019   11:02 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Saat mengonsep kita sering mencoret, bahkah tak jarang membuang tulisan yang dirasa tidak pas. Jika ini terjadi dengan kertas baru berapa kertas yang mesti terbuang percuma dan berapa biayanya yang mesti kita keluarkan untuk itu. Kondisinya akan berbeda jika ini kita lakukan dengan kertas bekas pakai. Biaya akan berkurang sudah pasti.

Kita sering lupa bahwa pembiayaan alat tulis terutama kertas sangatlah besar terutama di kantor-kantor baik pemerintah maupun swasta. 

Di kalangan mahasiswa tentunya harus memberikan pemahaman pada lembaganya, atau dosen pembimbingnya agar penggunaan kertas bekas pakai ini diperbolehkan jika karya tulisnya masih berupa draft. Syukur syukur jika boleh dengan tulisan tangan. 

Dengan cara ini mahasiswa akan lebih bebas menuliskan idenya meski nanti dikoreksi oleh dosen pembimbingnya karena tidak khawatir akan pembiayaan yang membengkak akibat banyak tulisan yang terbuang atau tidak disetujui. Dan yang pasti fenomena kopas akan terkikis jika naskah diperbolehkan dengan tulisan tangan. 

Selain hemat, memberdayakan kertas bekas adalah tindakan ramah lingkungan. Sampah kertas bisa diminimalkan karena masih bisa digunakan kembali. Dan tentunya, tindakan ini akan berdampak pada pemanasan global jika dilakukan secara besar-besaran.

Kebutuhan akan kertas akan semakin efektif karena tidak lagi ada pemborosan penggunaan. Jika ini terjadi, kita secara tidak langsung ikut berpartisipasi menjaga keberlangsungan bahan baku kertas tidak cepat habis.  

Tantangan baru telah dihadapi oleh kertas. Saat hutan hutan berkurang dan berimbas pada keberadaan kertas itu sendiri masih mungkinkah kertas memainkan peranannya. Kita tak tahu pasti beberapa tahun ke depan apakah kertas masih eksis. Keadaan ini bukan dikarenakan karena orang tak mau lagi memakai kertas sebagai sarana menulis tapi keberadaan kertas yang hampir sulit untuk dibuat kembali.

Perlu kesadaran bersama untuk menggunakan kembali kertas bekas pakai. Biar bagaimanapun kertas menawarkan kemudahan kemudahan yang telah terbukti. Kita tak perlu alat canggih untuk menulis, cukup dengan pena. 

Tantangan untuk melestarikan kertas adalah untuk kita semua. Perambahan hutan yang membabi buta terutama pada tanaman tanaman yang menjadi bahan dasar pembuat kertas adalah kepentingan mendesak di dunia yang mendewakan materialism sekarang ini. Salah satu cara menguranginya adalah dengan efektif menggunakan kertas.

Mari memberdayakan kertas bekas untuk aktifitas menulis kita. Jangan lagi menghamburkan kertas baru jika hanya untuk mengonsep sesuatu. Kertas bekas pakai menawarkan banyak kemungkinan untuk kita turut mensosialisasikan gaya hidup hemat. 

Lats but not least, dengan memanfaatkan kertas bekas kita bisa turut serta menyelamatkan lingkungan karena dengan efektif menggunakan kertas kita mengurangi sampah kertas. Selain itu, meski kecil dirasakan, kita pun bisa dianggap turut serta menjaga lingkungan dan mengurangi pemanasan global karena hutan pun akan aman saat bahan baku kertas tak lagi mendesak untuk dicari.

*dimuat juga di Geotimes

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun