Mohon tunggu...
Humaniora

Dukung Smart City, Kapan Landmark Kota Bekasi Dibangun?

19 Februari 2016   15:19 Diperbarui: 19 April 2016   20:35 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="penataan perkotaan foto;gusdidit"][/caption]Kisruh pembangunan landmark oleh pihak ketiga di Jl, Raya Ahmad Yani yang hanya berupa Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) harus dikembalikan sesuai hasil desain pemenang sayembara. Landmark yang sudah dirancang dan juga akan menjadi basis aplikasi untuk mendukung program smartcity (kota pintar).

Meski dibangun pihak ketiga bukan berarti serta merta seenaknya. Itu hanya bangunan JPO dan untuk panggung iklan. Harus dirubah kembali disesuaikan desain awal landmark untuk mendukung ikon Kota Bekasi dan program menuju smart city.

Sesuai hasil sayembara landmark yang diselenggarakan Dinas Tata Kota tahun 2013 lalu, ada tiga katagori pemenang desain. Menurut rencana landmark akan dibangun di tiga titik pusat kota yaitu perempatan Jl. Ahmad Yani/ Jl. KH. Noer Ali, gerbang masuk Jl. Transyogi, Jatisampurna dan gerbang Patriot Jl. Sultan Agung, Medan Stria samping gerbang Elang Bondol milik DKI Jakarta.
Dalam desain sudah mencerminkan keasrian dan didukung taman kota (taman publik) sebagai dukungan smartcity. Hasil desain landmark pemenang sayembara akan disempurnakan oleh Dinas Tata Kota.

Seharusnya hasil desain disempurnakan dalam Detail Eningeering Designe (DED) dan dibakukan secara admnistrasi hukum, sehingga memiliki legal standing. Misalnya bisa melalui Kepwal atau Keputusan Bappeda bahkan SKPD. Desain landmark yang sudah sangat komprehensif dan apik sebagai penanda gerbang kota dan pusat kota, harus dibakukan dalam keputusan pemerintah daerah berikut syarat-syarat kerjasama dengan pihak ketiga dan kompensasi apa yang akan diberikan. Misalnya, pihak ketiga boleh memasang logo dan beriklan secara gratis seperti pembangunan patung Arjuna Wiwaha di DKI Jakarta.

Yang jelas pembangunan landmark tersebut juga harus terintegrasi dengan konsep rencana smart city. Bukan seenaknya membangun, kan di sekitar perempatan Jl. Ahmad Yani akan beberapa pusat bisnis setidaknya konsursium pemilik mal, hotel dan apartemen bisa peduli bergabung membiayai landmark tersebut. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun