Begitulah fondasi rumah tangga tidak cukup dengan kata cinta. Cinta harus dipraktikkan. Wujud cinta pada istri yang nyata yaitu menafkahi. Saat sakit mendampingi dan mengobati dengan kesungguhan. Mendoakan agar istri tetap sehat. Demikian juga pada seluruh anggota keluarga lainnya.
Berumah tangga adalah belajar tiada henti, kecuali nafas berhenti. Dahulu ada rubrik di Kompas Minggu yang diasuh oleh Laila Ch. Budiman, kebanyakan kisahnya adalah tentang permasalahan rumah tangga. Melekat pada diri, kisah seorang suami yang tidak pernah mencela istrinya. Kalau masakan kurang garam, dia tambahkan sendiri. Mungkin istri sedang lelah. Empatinya tertanam dengan baik. Menjadi dapat dipahami sebelum menjadi bapak rumah tangga, di Malaysia wajib belajar banyak hal tentang kerumahtanggaan. Tidak langsung nikah. Ini untuk mencegah perceraian. Tidak cukup dengan tepuk sakinah.
Dapat dibayangkan ketika ada masalah dalam kehidupan rumah tangga, misal istri marah karena suaminya lupa ulang tahunnya, lalu suaminya nyanyi, tepuk sakinah...
Yang ada tambah emosi. Hahaha.
Modal utama bagi bapak rumah tangga, ingat pesan nabi: "Sebaik-baik kalian adalah yang terbaik sikapnya terhadap keluarga. Dan aku adalah yang terbaik di antara kalian terhadap keluargaku.”
Selamat menjalani menjadi bapak rumah tangga!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI