"Cukuplah kopi yang pahit, tetapi jangan kehidupan sehari-hari yang pahit."
Tipe kedua adalah penikmat kopi plus gula tanpa diaduk. Â Kopi Liong dituangkan ke gelas, lalu diseduh air panas. Â Biarkan manisnya dinikmati secara bertahap. Â Seakan akan para penikmatnya menyatakan, "santai saja menikmati kehidupan, bertahap sehingga tidak kaget ketika mendapatkan puncak kenikmatan ." Â Manis perlahan, menyesap ke dalam jiwa. Lupakan penatnya kehidupan.
Tipe ketiga kopi plus gula langsung diaduk, buihnya mengapung saat diseduh air mendidih dan kopi yang sangat matang tersaji. Â Mereka seakan menyatakan "mengapa menyia-nyiakan perpaduan kenikmatan yang sudah menjadi jodohnya, yaitu gula dan kopi." Nikmati saja takdir dengan mengalir. Â Asal mampu membatasi diri.
Itulah para penikmat kopi sejati, antara ketiganya tidak saling merasa lebih  benar cara menyeduhnya.  Silakan dengan pilihannya masing-masing.  Namun dengan sikap yang sama, ngopi ya ngopi saja.  Bukan karena FOMO. Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI