Kedaulatan masih di tangan rakyat
Catatan Kekecewaan Masyarakat: dari Bang Ojol Terlindas hingga Kebijakan yang Bikin Mangkel
Editor: Guruh Sugeng, SE, MH
Tanggal: 30 Agustus 2025
1. Pembuka
Pada 30 Agustus 2025, kepedihan masyarakat memuncak setelah insiden tragis: Affan, seorang pengemudi ojek online (ojol), terlindas oleh kendaraan taktis (rantis) Brimob. Insiden ini bukan sekadar kecelakaan, tetapi juga simbol bahwa masyarakat kecil terabaikan dalam sistem yang seharusnya melindungi mereka.
2. Daftar Kebijakan dan Pernyataan Pejabat yang Memicu Kekecewaan
- Kenaikan PPN dari 11 % menjadi 12 %
Pemerintah resmi menaikkan tarif Pajak Pertambahan Nilai. Selengkapnya dapat dibaca di Kompas.com. - Larangan toko kecil menjual LPG 3 kg
Hanya agen resmi yang kini diizinkan menjual elpiji 3 kg---sebuah kebijakan yang dinilai menambah beban golongan usaha mikro. Baca di Kompas.com. - Kenaikan dramatis PBB hingga 250 % di Pati
Kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB-P2) sebesar 250% memicu demonstrasi besar-besaran oleh warga Pati pada 10--13 Agustus 2025. Massa menuntut pembatalan kebijakan dan mundurnya Bupati Sudewo WikipediaKompaspedia. - Pembatalan kenaikan PBB dan pengembalian pajak
Setelah tekanan publik, Sudewo membatalkan kenaikan dan mengembalikan uang tambahan yang telah dibayar warga Kompas.tvFacebook. - Rekening "nganggur" 3 bulan diblokir oleh PPATK
Sejumlah rekening yang tidak memiliki aktivitas selama tiga bulan diblokir oleh PPATK, memicu protes dari pemilik rekening. Informasi lebih lanjut di Kompas TV YouTube. - Pernyataan kontroversial pejabat publik
- "Masyarakat buka usaha saja, jangan jadi beban negara."
- Guru disebut sebagai "beban negara."
- Dan kata pedas: "Yang usul bubarkan DPR adalah tolol."
Setiap pernyataan ini menjadi pemicu kritik keras karena dianggap meremehkan kontribusi dan perjuangan masyarakat.
3. Sorotan Khusus: Protes Pati Agustus 2025
- Kronologi Singkat:
Protes dimulai 10 Agustus 2025 atas rencana kenaikan PBB-P2 sebesar 250%, yang dianggap terlalu mendadak tanpa partisipasi publik. Antusias massa meningkat hingga 85.000--100.000 warga turun ke jalan, termasuk pelajar, petani. - Aksi Mencuat:
Demonstran membakar kendaraan polisi, menggunakan water cannon, dan melempar gas air mata. DPRD Pati merespons dengan hak angket---langkah awal menuju kemungkinan pemakzulan Bupati Wikipedia. - Hasil:
Kebijakan pembatalan kenaikan PBB dan pengembalian kelebihan pembayaran dilakukan. Meski begitu, reputasi dan kepercayaan publik tetap terkikis Kompas.tv,Wikipedia.
4. Refleksi Kritis
Kepemimpinan yang memutuskan kebijakan penting seperti kenaikan PBB tanpa dialog terbuka menunjukkan jarak antara pemerintah dan rakyat. Ditambah dengan pernyataan yang merendahkan profesi guru dan usaha kecil, terjadi krisis empati serta penurunan legitimasi publik. Kejadian ini jelas menjadi pelajaran bahwa rakyat jauh lebih sensitif terhadap kebijakan yang bersifat represif ketimbang dialogis.
5. Penutup & Ajak Pemerintah untuk Mudah Terbuka
Kita, sebagai rakyat, memohon agar suara disampaikan secara terbuka dan inklusif. Kebijakan fiskal dan sosial tidak boleh diskriminatif atau represif. Mari kita terus mengawal agar demokrasi berjalan, agar perubahan yang menyentuh rakyat kecil juga dibuat oleh rakyat kecil.