Bagaimana mungkin siswa kelas 1 SD ketika Maret 2020 yang kini kelas 3 SD di November 2021 bisa memahami pelajar jika selama daring gagal proses belajarnya? Kegagalan ini akan menyulitkan siswa.
Melihat fakta-fakta di lapangan atas kegagalan pelajaran metode daring maka langkah-langkah strategis yang harus dilakukan pemerintah pusat, provinsi dan Kabupaten sebagai ujung tombak untuk memulihkan kepada keadaan normal adalah sebagai berikut:Â
Pertama, pemerintah segera melakukan pembelajaran tatap muka terbatas dengan fasilitas protokol kesehatan secara ketat.
Pemerintah harus menyiapkan cuci tangan dengan kualitas yang baik, ketersediaan air bersih, sabun dan semua peralatan yang lengkap sesuai protocol kesehatan.
Artinya fasilitas sekolah untuk nyaman belajar paska pandemi Covid-19 menjadi super prioritas. Hal ini harus menjadi program pemerintah yang tidak bisa ditawar.
Sekolah harus menyiapkan masker di seluruh sekolah karena kemungkinan siswa tidak memiliki atau ada kendala lain.Â
Kedua, pemerintah harus meningkatkan biaya pendidikan. Biaya pendidikan harus menjadi prioritas pemerintah untuk menutupi kelemahan kita dimasa pandemi.
Biaya itu untuk tambahan bagi kesejahteraan guru karena tugas meningkat dari yang biasa dan juga daya tahan tubuh guru. Pemerintah memberikan insentif bagi guru pasca pandemic karena tugasnya meningkat karena tatap muka terbatas secara bergiliran.
Ketiga, guru perlu dilatih agar menyampaikan materi pelajaran dengan sangat mudah. Acapkali siswa di sekolah sulit mencerna pelajaran karena guru tidak menguasai mata pelajaran dan kuarng kreatif cara penyampaian agar menarik.Â
Kapasitas guru dan paradigm mengajar guru di pasca pandemic harus berubah. Sebab, telah sekitar dua tahun siswa dengan metode daring tentu saja gamang.
Siswa yang gamang karena kelamaan di rumah dengan metode daring jika menemukan guru yang membosankan akan membuat siswa stres.Â