Mohon tunggu...
Gurgur Manurung
Gurgur Manurung Mohon Tunggu... Konsultan - Lahir di Desa Nalela, sekolah di Toba, kuliah di Bumi Lancang Kuning, Bogor dan Jakarta

Petualangan hidup yang penuh kehangatan

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Artikel Utama

Mumtaz Rais dan Potret Penumpang Pesawat Kita

15 Agustus 2020   13:24 Diperbarui: 16 Agustus 2020   14:49 2619
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kita harus sadar bahwa mengaktifkan telepon genggam dalam pesawat adalah tindakan pidana. Jika kita mengaktifkan telepon genggam di dalam pesawat, jika dibawa kepengadilan, maka kita terpidana. Hanya, karena tidak diadili saja maka kita merasa orang baik-baik. Jika dibawa ke pengadilan, maka saksi hukumnya menjadi terpidana atau denda Rp 200.000.000,-.

Manusia ingin hidup sejahtera. Makna sejahtera dapat diartikan jika hidup kita teratur. Sejahtera jika kita berkontribusi yang terbaik dalam segala aktivitas kita. Hidup teratur mensejahterakan diri dan orang lain. Tidak ada orang sejahtera jika hidupnya tidak teratur dan taat hukum.

Bisa saja lolos sekali, dua kali dan tiga kali. Pada titik tertentu akan mempermalukan dirimu seperti Mumtaz Rais itu. Kesalahannya diketahui public. Betapa malunya, bukan?. Malu pada diri sendiri, keluarga dan teman.


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun