Mohon tunggu...
Guntur Saragih
Guntur Saragih Mohon Tunggu... -

Saya adalah orang yang bermimpi menjadi Guru, bukan sekedar Dosen atau Trainer.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Presiden Melayu, Singapura Belum Melayu

13 September 2017   14:14 Diperbarui: 13 September 2017   14:22 713
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Singapura Berganti Tampilan

Melayu mendapat giliran

Semoga ini bukan hanya pertunjukan

Menutupi arti kebenaran

                Wajah pimpinan bukan mewakili keterwakilan

                Karena pimpinan ndak meski bergiliran

                Karena pimpinan ndak meski wakil tiap golongan

Apalah arti pimpinan kalau tidak didepan

Kalau tidak menentukan

Kalau tidak dapat dirasakan

Hanya jadi pajangan

                Karenanya, meski Melayu naik panggung

Ndak jaminan Melayu bergabung

                Ndak jaminan Melayu meraih untung

                Ndak jaminan Melayu kembali bergaung

Melayu Singapura perlu lebih

Bukan sekedar seseorang dipilih

Mereka sudah letih

Menahan luka nan perih

                Nakhkoda tak harus Melayu

                Yang penting Kapal Milik Melayu

                Di depan tak harus berwajah Melayu

                Tapi, di dalam masih terasa Melayu

Mereka butuh perubahan

Mereka butuh kesejahteraan

Mereka butuh kepastian

Rumahnya tak digusur perkantoran

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun