Mohon tunggu...
Gunawan Mahananto
Gunawan Mahananto Mohon Tunggu... Freelancer - Ordinary people with extraordinary loves

From Makassar with love

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Wawancara Kerja

8 Juni 2018   12:18 Diperbarui: 8 Juni 2018   12:47 812
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto : koleksi pribadi

Kejadian ini terjadi sekitar 25 tahun lalu. Tapi masih tetap melekat di memori otakku. Karena peristiwa yang unik dan aneh. Juga menggelikan, sekaligus menggembirakan.

Saat itu sekitar , jam 10 pagi saya tiba di suatu kantor daerah Jakarta pusat, untuk memenuhi undangan wawancara kerja. Setelah bicara dengan resepsionis di lobby dilantai bawah , tidak lama sang resepsionis info kalau tunggu dulu. Saya dipersilahkan duduk di sofa di lobby . Yang ada di ruangan tunggu itu, 1 sofa , meja kaca dan 1 kamera CCTV tepat mengarah ke posisi ku duduk.

Awalnya , saya duduk santai dengan posisi sempurna ,menanti panggilan dari mbak resepsionis. Namun , setelah 1 jam , 2 jam , tidak juga di panggil. Saya berusaha tetap tabah. Saat jam istirahat pun , saya putuskan , tidak keluar istirahat makan. Karena saya takut , saya tidak ada di tempat ,saya dipanggil untuk wawancara. Saya harus kelihatan siap dan sempurna dimata kantor ini.

Jelas ,saya butuh sekali pekerjaan , karena sudah sekitar 2 bulan , tidak juga dapat  pekerjaan di dapat selama di Jakarta. Yang ada wawancara formalitas basa basi dari kantor ke kantor. Tidak ada kepastian diterima atau tidak.

Untuk wawancara yang saya tunggu ini ,saya yakin , bisa di terima ,karena bos kantor nya kenal dengan kakak sepupuku. Lewat perantara kakak sepupuku lah , undangan wawancara ini kudapat. Di Jakarta , untuk dapat kerjaan , syarat nya , harus pintar sekali atau punya koneksi. Karena nilai ijasah saya biasa saja, maka saya masuk alternatif kedua.

Sebenarnya , kantor ini bisnis nya engineering , sedangkan saya lulusan ilmu sosial. Itupun kualitas nilai pas banget. Cuma kakak sepupu ku, memberi semangat saat pas tiba di Jakarta, pas perlihatkan ijasah S1 ku yang menyedihkan   " Yang di butuhkan itu kemauan,mau  kerja keras dan jujur.  Itu yang paling di butuhkan kantor kantor di Jakarta. "

Dari kakak sepupu ku , bos kantor ini ,katanya seorang Doktor bidang pesawat terbang lulusan kampus terkenal dari Inggris. Doktor termuda bidang pesawat. Orang nya juga nyentrik. Saya  akan suka katanya.

Setelah penantian panjang , sekitar jam 5.30 sore saya di panggil.

-------

Resepsionis yang di lobby bawah itu berucap ," Mas ..silakan naik ke lantai 2. Ketemu dengan Bu Fony". Kantor nya berupa ruko , yang luas tidak seberapa. Saya langsung bergegas naik tangga , dan sekejap sudah dilantai 2.

Ada langsung nampak dimataku seorang wanita ,bertubuh pendek , berkulit gelap , rambut nya ikal di ikat dengan karet , berpakaian  ala sekretaris , tapi cuma pakai sandal. Saya maklum kalau pakai sandal. Di ruangan kecil seperti ruko , pakai sandal lebih leluasa gerak. Apalagi sering bolak balik ke kamar kecil.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun