Mohon tunggu...
gunawan trihantoro
gunawan trihantoro Mohon Tunggu... Penulis - Berbuat untuk Perubahan

Penulis Buku Cinta Karya Tuhan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Taman Seribu Lampu

29 Desember 2020   08:03 Diperbarui: 29 Desember 2020   08:09 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sepeda kukayuh kencang,
melawan lelah,
dahaga ditenggorokkan,
kering,

Sebotol air mineral,
kuteguk,
lima tegukkan yang mengalir,
deras,

Keringat bercucuran,
membasahi raga,
melemah lemas,
menepi untuk berhenti,

Di depan taman seribu lampu,
kulepas semua lelah,
dengan membaca lirih,
dzikir petang,

Biarlah raga terasa lelah,
tapi,
jiwa harus terus diasah,
agar pergerakan tetap berkah.

Rumah Kayu, 27 Desember 2020.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun