Sepeda kukayuh kencang,
melawan lelah,
dahaga ditenggorokkan,
kering,
Sebotol air mineral,
kuteguk,
lima tegukkan yang mengalir,
deras,
Keringat bercucuran,
membasahi raga,
melemah lemas,
menepi untuk berhenti,
Di depan taman seribu lampu,
kulepas semua lelah,
dengan membaca lirih,
dzikir petang,
Biarlah raga terasa lelah,
tapi,
jiwa harus terus diasah,
agar pergerakan tetap berkah.
Rumah Kayu, 27 Desember 2020.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!