Menulislah dengan target, maka karyamu tidak akan kau tangisi sia-sia.
Bagaimana menulis dengan target?Â
Penting untuk membedakan beberapa hal di bawah ini:
- menulis dengan target kuantitasÂ
- menulis dengan target kualitasÂ
- menulis dengan target rewards.
Menurut saya semua target tidak salah.
Kemauan untuk evaluasi, adaptasi, dan belajar untuk menerima kesalahan itulah yang penting.
Apa lagi kalau targetmu tidak tercapai, mesti banyak evaluasi diri.
Kalau menyalahkan sistem itu hal yang wajar.
Saya sering menyalahkan pemerintah, mungkin orang juga seperti saya.
Tapi apakah dengan menyalahkan lantas bakal terjadi keajaiban?Â
Saya tidak mencoba untuk membuat puisi.
Tapi ini bisa menjadi catatan pribadi bahwa selama kita melakukan sesuatu, kita mesti tahu apakah yang kita lakukan sudah benar atau tidak.
Walaupun saya debutan di Kompasiana, mungkin saya salah satu yang mengetahui bagaimana penilaian harga yang di bayar pihak Kompasiana kepada penulis melalui K-rewards.
Karena sebelum mulai menulis, ada beberapa hal yang mesti diketahui penulis, yaitu sebagai berikut:
1. Buku putih
2. Syarat & ketentuan
3. Konsekuensi
4. SistemÂ
5. Statistik (Kompasiana)
Itulah yang perlu diingat sebagai penulis Kompasiana.
Buat dibedah, buku putih artinya topik apa saja yang diperbolehkan dan tidak diperbolehkan untuk diangkat oleh penulis.
Kata kunci yang spesifik juga terkadang dilarang oleh beberapa media, buku putih berfungsi menjabarkan ini.
Namun, seperti yang saya ketahui bahwa Kompasiana tidak memberikan langsung buku putih kepada calon penulis, atau penulis. Cmiiw.
Bahkan pendaftaran penulis hingga dapat menerbitkan artikel di Kompasiana sepertinya terlalu mudah.
Lalu, syarat & ketentuan merupakan hal yang perlu diketahui dan kadang terlupakan.
Konsekuensi pun perlu diperhitungkan, jangan menulis lebih dari batas waktu tertentu dan tidak mendapatkan rewards tanpa mengetahui alasannya.
Adapun sistem yang cukup sulit diketahui, karena memang beberapa media tidak memberikan informasi detail mengenai sistem yang mereka gunakan kepada penulis lepas.Â
Haha, sebagai corporate pun saya bakal melakukan hal yang serupa. Penting saya untung kan.
Lain media, statistik untuk media Kompasiana adalah salah satu hal yang cukup informatif.
Ide statistik adalah cemerlang, status, dan tanggapan.
Aspek di atas adalah instrumen toxic yang ditujukkan kepada penulis jika teman tanya Saya.
Tidak serupa tetapi pada dasarnya, aspek tersebut merupakan dasar dari "Kita adalah keluarga".
Jadi, jangan terlalu menganggap itu istimewa dengan poin-mu 350 ribu ataupun 100.
Lihatlah profil Sheilla memiliki status senior dengan hanya menerbitkan 1 artikel fiksi.
Maksudnya adalah ingatlah yang penting menulis dengan target bukan tanpa target.
Jangan menulis tanpa tangis, karena itu untuk mereka yang menulis kata-kata perpisahan.
Apapun targetmu, menulislah dengan kepercayaan diri menuju target yang sudah ditanam.
Menulis dengan target kuantitas sangat penting, dan benar nilainya.
Menulis dengan target kuantitas terbukti akan meningkatkan literasi, kecepatan menulis, dan kepekaan terhadap kesalahan.
Dalam hal ini, apakah targetmu sudah benar?
Jika seseorang menulis hanya untuk menuangkan pikiran ke dalam tulisan, silakan.
Tidak perlu didebatkan.
Sebenarnya masih banyak yang ingin saya bagikan dalam pikiran saat ini, tapi sudah larut dan saya mengantuk.
Demikian adalah diary pertama Gunawan Sianturi, penulis lepas Kompasiana yang menulis dengan target, bukan menulis tanpa nangis. Terima kasih yang sudah membaca.