Mohon tunggu...
Gunawan BP
Gunawan BP Mohon Tunggu... -

Bukan siapa-siapa. Hanya seorang pemuda yang berasal dari Desa Bumi Pajo, Kecamatan Donggo, Kabupaten Bima, NTB. Mencoba belajar dan berbagi melalui untaian kata dan kalimat.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Yuk, Saling Memaafkan

24 Oktober 2017   01:19 Diperbarui: 24 Oktober 2017   02:43 913
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Tak satu pun dari kita yang tak pernah berbuat salah. Sekecil apa pun pasti ada saja kesalahan yang pernah dilakukan. Sengaja atau tak disengaja. Sadar atau tak sadar. Sembunyi maupun terang-terangan. Itulah namanya manusia.

Baik berupa tindakan, perbuatan, perkataan, tulisan, tentu ada saja kesalahan. Akibat kesalahan itu, bisa saja mengundang beragam komentar dan tanggapan dari orang lain. Bahkan, mungkin ada juga yang menghina dan memaki orang yang dianggap "bersalah" itu. Sehingga, persoalan tak kunjung usai. Semakin menjalar dan menjadi-jadi.

Terkadang kita lupa pada diri sendiri. Lupa introspeksi diri. Lupa melihat ke dalam. Bisanya melihat ke luar atau segala tindak-tanduk orang lain.

Barangkali, suatu saat kita bisa saja melakukan dan berbuat seperti yang demikian. Bisa saja kita melakukan kesalahan yang sama seperti orang yang kita kritik, maki, hina, oleh karena kesalahan yang dilakukan hari ini, misalnya. Kita seolah melupakan yang satu ini. Kita lupa melihat ke dalam diri kita.

Tak sedikit di antara umat manusia yang suka bahkan selalu menyibukkan dirinya untuk melihat kesalahan dan kelemahan orang lain. Apalagi dengan adanya media sosial seperti sekarang ini. Namun, sekali lagi, banyak yang sampai lupa terhadap dirinya sendiri.

Bila ada orang lain yang melakukan kesalahan kepada kita, misalnya, sejatinya dan alangkah bagusnya kita memaafkan orang itu. Kendati, ia tak mau meminta maaf terlebih dahulu kepada kita. Dan, itu adalah suatu tindakan yang sangat mulia.

Indah dan sejuknya hidup ini, bila kita mau saling memaafkan satu sama lain, jika ada yang berbuat salah atau khilaf. Saling mengingatkan. Saling mengintrospeksi diri, ini jauh lebih baik. Mari, kita belajar dan hiasi diri kita dengan sifat pemaaf. Tuhan saja Maha Pemaaf. Tuhan saja mau memaafkan hamba-Nya. Seandainya Tuhan tidak memaafkan setiap kesalahan yang pernah diperbuat oleh umat manusia yang hidup di muka bumi ini, kira-kira apa yang terjadi?

 Wallahu a'lam.

Oleh: Gunawan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun