Mohon tunggu...
Goel A Pahit
Goel A Pahit Mohon Tunggu... Freelancer - Lauik sati rantau batuah

Pembaca, suka menulis dan cinta akan dunia literasi. Saya bercita-cita mendirikan pustaka baca gratis untuk desa kelahiran saya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Mengapa Kami Terpisah?

15 Desember 2020   23:30 Diperbarui: 15 Desember 2020   23:35 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Setelah aku mengerti arti persaudaraan, mengerti dengan segala arti kehidupan, aku sendiri tanpa mereka yang seharusnya ada menemaniku, aku tersadar bahwa aku kehilangan saudara-saudara ku

Mengapa kami terpisah? Dijauhkan oleh keadaan yang sulit untuk aku masuk ke dalamnya, bukan ruangku dan bukan urusanku, sebab aku hanya bocah kecil yang mengerti apa-apa ketika itu 

Lowong angkasa bak memisahkan kami, padahal darahku ada pada mereka, dara mereka juga mengalir di tubuhku, namun kami terpisah entah kenapa, hidup bagaikan sepi yang tak akan pernah ramai 

Bukan tak ada senyum di bibirku, setelah aku mengerti dengan keadaan ini, senyumku enggan merebak merekah bagai bunga, seperti orang sombong

Bapak, ibuk, kenapa kami terpisah? Ceritakan saja padaku, bagiku aku sudah dewasa dan pantas tahu dengan cerita masa lalu kehidupan kami, hidup ini bagaikan di dalam kegalauan tak bernama 

Semoga secepatnya kami kembali bertemu menuntaskan rindu, kembali berlari seperti masa kecil dulu, bermain hingga salah satu dari kami menangis dan pulang dengan pakaian yang sudah kotor, Aku rindu itu 

Abai Siat, 15-12-2020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun