Mohon tunggu...
Guıɖo Arısso
Guıɖo Arısso Mohon Tunggu... Insinyur - ᗰᗩᖇᕼᗩEᑎ

ᗰᗩᖇᕼᗩEᑎ

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Petani Manggarai Barat: Antara Sikap Malas dan Peluang

23 Januari 2022   21:59 Diperbarui: 24 Maret 2022   20:24 714
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi petani Manggarai Barat. [Dok. Guido Arisso]

Soal peluang bertani di desa, saya pikir, sangat logic dan memungkinkan mengingat, desa itu identik dengan kegiatan pertanian.

Selebihnya, karena di desa masih tersedia lahan yang subur sekaligus luas untuk ditanami apapun.

Dan, sejalan dengan itu, peluang pemasaran hasil tani juga terbuka lebar. Tentu saja dengan hadirnya wisata super premium di Labuan Bajo, Mabar.

Maksud saya, hasil pertanian tersebut diserap untuk kebutuhan dapur perhotelan, restaurant, kafetaria, dlsb.

Bila demikian, pariwisata yang sudah menjadi etalase besar Mabar, harus bisa jadi pengait bagi sektor lain, khususnya pertanian di pedesaan.

Dengan begitu, petani Mabar tidak lagi kumuh dan miskin. Dan, adalah sebuah keniscayaan apabila petani menjadi soko guru perekonomian di Manggarai Barat.

Saya berharap, pemerintah daerah harus duduk bersama petani serta bersama-sama mengefaluasi problem pertanian di Mabar. Seraya bagaimana mencari-cari cara agar ragam peluang yang ada di deppan mata itu bisa direbut.

Tentu tujuan akhirnya tak hanya kesejahteraan petani, melainkan kebaikan bagi semua orang (bonum commune) di Mabar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun