Mohon tunggu...
Guıɖo Arısso
Guıɖo Arısso Mohon Tunggu... Insinyur - ᗰᗩᖇᕼᗩEᑎ

ᗰᗩᖇᕼᗩEᑎ

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menyortir Cengkeh, Tuak, dan Obrolan Menarik Seputarnya

15 Juli 2020   21:49 Diperbarui: 15 Juli 2020   22:29 356
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi menyortir cengkeh (Dokpri)

Momen penyortiran bunga cengkeh basah merupakan diskursus yang mengasyikan pascapanen cengkeh di desa. Sebagaimana penyortiran bunga cengkeh dilakukan pada malam hari setelah selesai dipetik siang harinya.

Aktivitas menyortir cengkeh ini sangat mudah sekali, yakni memisahkan bunga cengkeh yang masih melekat pada gagang. Baru kemudian bunga dan gagang cengkeh di taruh pada tempat/ wadah yang berbeda.

Di tempat saya, Manggarai, penyortiran bunga cengkeh masih dilakukan secara manual, alias menggunakan tangan.

Penyortiran bunga cengkeh lazimnya mempekerjakan seluruh anggota keluarga, selain di bantu juga oleh buruh petik cengkeh. Tetapi biasanya para buruh ini membantu sekadarnya saja.

Hal ini dikarenakan mereka kehabisan tenaga setelah seharian melakukan panen di kebun.

Sambil Menenggak Tuak

Menariknya, disela-sela aktivitas penyortiran bunga cengkeh ini, selalu saja ditemani sebotol tuak.  Tuak sendiri adalah minuman beralkohol yang dihasilkan dari penyulingan air pohon aren.

Bagi orang-orang tua di desa, sepulang dari kebun, biasanya mereka menenggak tuak sesampainya di rumah. Tuak diyakini meredakan nyeri otot dan penambah stamina yang hilang.

Demikian pula yang dilakukan oleh buruh petik di tempat saya. Asalkan saja minumnya sesuai takaran dan tidak sampai oleng kapten. He he he

Dengan diselingi sedikit tuak, penyortiran bunga cengkeh terasa cair dan tidak lagi menjenuhkan. Tentu di sini tuak hanya diperuntukan bagi laki-laki saja. Sementara ibu-ibu tidak diperkenankan. Mereka lebih suka nyortir sembari menonton sinetron.

Suatu sisi perlu diketahui, bagi masyarakat Manggarai, tuak adalah minuman yang sudah mentradisi. Sejak dahulu hingga kini, tuak sering dihadirkan dalam perjamuan adat dan acara-acara besar lainnya. Selain itu, orang-orang di desa saya sering memanfaatkan tuak untuk pengobatan, hingga untuk sekadar menghangatkan diskusi tat kala kongkow bareng teman-teman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun