Mohon tunggu...
Guıɖo Arısso
Guıɖo Arısso Mohon Tunggu... Insinyur - ᗰᗩᖇᕼᗩEᑎ

ᗰᗩᖇᕼᗩEᑎ

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menyortir Cengkeh, Tuak, dan Obrolan Menarik Seputarnya

15 Juli 2020   21:49 Diperbarui: 15 Juli 2020   22:29 356
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi menyortir cengkeh (Dokpri)

Setelah menenggak tuak tadi, topik diskusi kian beranak pinak dan berlipat ganda. Terlebih-lebih berkenaan dengan musim-menjelang-pilkada ini, berbuih-buih cakap menyoal politik.

Segala umur seakan mahfum membicarakan hal satu ini. seolah-olah jadi tahu tentang segala hal; dari politiik  daerah hinggga  menyigi politik di Amerika sana.

Bahkan kalau sampai ada saja dari beberapa orang yang berbeda pilihan, perdebatannya bakal nggak kelar-kelar, bahkan sampai lupa untuk menyortir cengkeh di depan muka. Ha ha ha

Tetapi ngomong politik itu bikin melek dan tentu saja makin di gosok makin mantul. Mungkin karena politik itu menawarkan uang, mimpi indah dan kuasa yang bisa memerintah segalanya. Mungkin saja ya.

Perbincangan itu tidak berhenti di politik saja tentunya. Bisa tentang pesta, pacar/ gebetan, setan, rokok, kebun dan lain sebagainya. Tidak ada bosan-bosannya.

Dan menariknya lagi, topik-topik diskusi semalam itu masih berlanjut di kebun keesokan harinya. Kendati pun lawan bicaranya, ya, orang yang sama juga. Jadi, tinggal lanjut saja.

Opini menyebar, tanggapan berlimpah, penilaian, persepsi bahkan representasi atas apa yang sedang dibicarakan itu. Yang pasti situasi kebun tidak lagi sepi dan sesekini mendadak ramai.

Tak dipungkiri, kesempatan seperti ini dirasa perlu untuk menghidupkan suasana dan memacu semangat kerja. Selain bisa 'membunuh waktu' di siang suntuk yang cukup melelahkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun