Mohon tunggu...
Guıɖo Arısso
Guıɖo Arısso Mohon Tunggu... Insinyur - ᗰᗩᖇᕼᗩEᑎ

ᗰᗩᖇᕼᗩEᑎ

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Natal, Cengkeh, dan Kamu

20 Desember 2019   19:17 Diperbarui: 24 Desember 2019   09:51 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi. Pohon natal. (Foto: Dokumentasi Pribadi)

Bersyukur dan berterimakasih atas rezeki, hasil panen, hingga masih diberi rahmat kesehatan dan nafas penghidupan. Pun sangat eksistensial dengan syukuran karena diberi keturunan yang sehat dan keluarga yang dirahmati dalam kasih Tuhan.

Kamu perlu tahu itu ya nona? Prinsipnya bahwa segala usaha dibulan yang syarat penuh berkah dan suci ini tak lain untuk kebahagiaanku, kebahagiaanmu dan kebahagiaan kita. Maaf sedikit menggurui ya.

Kamu tahu juga kan, bagaimana sejatinya memandang perempuan Manggarai? Yup, ia melambangkan kesuburan dan kehidupan. Sehingga untuk menikahi dan menghidupimu nanti, aku tidak hanya bermodalkan iman dan religiusitas saja, melainkan juga harus benar-benar matang secara ekonomi.

Saya kira demikian saja basa-basi berbalut curhatan jungkir balik ini. Kita bicarakan lagi setelah Natal saja ya, nona. Bagaimana?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun