Mohon tunggu...
Kompasianer METTASIK
Kompasianer METTASIK Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis itu Asyik, Berbagi Kebahagiaan dengan Cara Unik

Metta, Karuna, Mudita, Upekkha

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kebahagiaan Tertinggi, Ke Mana kah Mencari

9 Oktober 2022   19:09 Diperbarui: 9 Oktober 2022   19:09 292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi: Kebahagiaan Tertinggi, Kemanakah Mencari (gambar: piandeiciliegi it, diolah pribadi)

Dimanakah kan kucari kebahagiaan diri?
Sementara hatiku penuh dengan luka berduri
Kilesa terus berlomba menguasai hati
Membuatku didera gelisah tak henti

Begitu banyak keinginan menyelimuti nurani
Sehingga terasa begitu lelah untuk dijalani
Aku terkulai lemas dalam rasukkan nafsu yang hakiki
Di dalam kehampaan dan tanpa harapan nan pasti

Apa sih yang disebut "Kebahagiaan Tertinggi"?
Kemanakah ku harus mencari?
Di manakah juga dia dapat ketemui?
Dapatkah kutemui disaat penat mengusik dalam sepi?

Kumencari dan terus mencari tanpa henti
Dan detik-detik hidupkupun berlalu pergi
Lelah hati ini namun tak juga dapat kutemui
Seolah menyusuri jalan tak bertepi

Apakah aku harus mempunyai bergudang-gudang harta benda
Atau rumah mewah bak istana ...
Dengan dayang-dayang yang selalu siap melayani ....
Baru aku dapat merasakan Kebahagiaan Tertinggi ?

Kurenungi perputaran roda kehidupan ini
Berputar terus dari lahir, sakit, tua dan akhirnya mati
Begitu lahir kita sudah menderita karena dunia ini tidak senyaman rahim ibu
Setelah beranjak usia senja, bermacam-macam penyakit juga datang menghampiri
Pada akhirnya dengan pasti, kematian akan mendatangi tanpa basa-basi

Lalu masihkah aku tetap mempertahankan keegoisanku?
Dengan sejuta kilesa yang selalu menghantui otakku?
Kucoba sadari semua itu tak berarti ...
Untuk apa aku menciptakan kesengsaraan yang penuh onak dan duri ...

Akhirnya kulepas semua keinginan nafsu duniawi
Berusaha untuk mengapai kebahagiaan surgawi
Apakah ini termasuk juga dalam keegoisan kilesa tingkat tinggi???

Dalam keheningan bermeditasi akhirnya dapat kutemui jua
Kebahagiaan Tertinggi itu sebenarnya begitu dekat dengan kita
Tanpa banyak keinginan yang berupa kilesa-kilesa ...
Kita tidak sadar bahwa sebenarnya dia diam bersemayam dalam diri dan jiwa kita

Mulai saat kita terbangun dari tidur di pagi hari, sapalah dia dengan senyuman
Dikala memulai beraktivitas ajaklah batin untuk menabur kebajikan
Jangan biarkan dikuasai oleh racun-racun penuh dengan keinginan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun