Mohon tunggu...
Kompasianer METTASIK
Kompasianer METTASIK Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis itu Asyik, Berbagi Kebahagiaan dengan Cara Unik

Metta, Karuna, Mudita, Upekkha

Selanjutnya

Tutup

Puisi

B.A.B, Mengeluarkan Tiga Dedengkot Kotoran

28 Juni 2022   21:01 Diperbarui: 28 Juni 2022   21:06 299
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
B.A.B., Mengeluarkan Tiga Dedengkot Kotoran (gambar: orami.co.id, diolah pribadi)

Halo, para pembaca yang setia. Senang sekali bisa bertemu kembali lewat tulisan ke-4 ku di Mettasik. Semoga semuanya selalu sehat dan bahagia. Kali ini kucoba berpuisi, he he he ...

Nah, sudah tertebak kan?
BAB di sini sama seperti yang Anda bayangkan
Yang dinanti-nantikan setiap harinya
Tiada yang bisa menandingi aromanya yang tak tertahankan

Apakah BAB/ Buang Air Besar itu?
Yakni mengeluarkan kotoran dari tubuh.
Bagaikan mendapat durian runtuh
Jika kotoran itu keluar dengan mulus

Alangkah senangnya jika kotoran itu keluar
Lega terasa bagai terangkatnya sebuah beban
Demikian juga dengan kotoran dalam batin kita
Terus kikis kotoran batin/ kilesa hingga berakhirnya kelahiran

Tiga dedengkot kilesa yaitu dosa, lobha, dan moha
Terus menghantui pikiran kita setiap saat
Bagaikan bayangan yang mengikuti kita
Kemanapun kita melangkah

Bagaimana perasaan Anda
ketika kotoran itu sangkut di tengah jalan?
Akan mendatangkan bencana yang tidak Anda impikan kan?
Bukankah demikian adanya?

Bagi yang sudah pernah merasakannya
Butuh tenaga ekstra untuk mengeluarkannya
Demikian juga dengan kekotoran batin kita
Perlu perjuangan keras untuk mengikisnya

Janganlah kita menyerah sebelum berperang
Maju terus pantang mundur
Mari terus berjuang
Kalahkan ketiga dedengkot tersebut

Beribu maaf daku haturkan
Jika Anda sedang makan ketika membacanya
Tiada maksud buruk tersimpan

Hanya mengingatkan kita akan dhamma
Yang indah pada awalnya, tengahnya, dan pada akhirnya
Sabbe satta bhavantu sukhitatta

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun