Mohon tunggu...
Kompasianer METTASIK
Kompasianer METTASIK Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis itu Asyik, Berbagi Kebahagiaan dengan Cara Unik

Metta, Karuna, Mudita, Upekkha

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kisah Pengembangan Batin di Hutan Padepokan

27 Juni 2022   10:18 Diperbarui: 27 Juni 2022   11:00 2139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kisah Pengembangan batin di Hutan Padepokan (gambar: thenaturalhealthhub.co.uk, diolahpribadi)

Secara umum aktifitas meditasi terbagi dua, yaitu meditasi jalan dan meditasi duduk. Tapi rangkaian acara tidak diisi dengan meditasi saja. Juga diselingi oleh kegiatan lainnya yang tidak kalah penting. Antara lain adalah makan pagi, makan siang, mandi, membaca paritta, mendengarkan arahan guru meditasi, dan tidur tentunya.

Namun semuanya harus dilakukan dalam kondisi selalu sadar. Sebagai contoh adalah saat makan. Waktu tersebut bukanlah waktu untuk berehat. Saat makan kami disarankan untuk tetap berada dalam kondisi penuh perhatian. Ketika mengangkat sendok ke arah mulut dan ketika mengunyah makanan, semuanya harus penuh perhatian.

Saat itu, terasa sekali apa yang saya makan hanyalah sensasi sesaat dilidah. Setelah masuk ke tenggorokan, semua rasa lenyap. Itulah Anicca, tiada yang kekal.

Kami juga tidak disarankan untuk berbicara atau berinteraksi dengan sesama yogi. Jika ada hal yang penting, cukup mengangkat tangan saja, dan panitia akan menghampiri.

Peraturan tersebut diberlakukan, agar para yogi tetap bisa menjalankan konsentrasi tinggi saat sedang bermeditasi.

Bimbingan guru meditasi adalah hal yang juga tidak kalah penting. Bimbingan yang diajarkan menurut saya sangat mendukung untuk meningkatkan semangat dan ketekunan saya dalam latihan hari berikutnya.


Pada sore hari, dua hari sekali, kami berkesempatan untuk berinteraksi dengan guru pembimbing. Saat itu kami akan diwawancarai tentang fenomena yang kami rasakan selama bermeditasi. Pada saat yang sama juga arahan akan dilakukan oleh guru. Agar jalur yang melenceng, Kembali bisa diluruskan.

Kegiatan seperti ini terus berulang. Pada hari kedua, ketiga, dan hari-hari selanjutnya sampai acara retreat meditasi selesai diadakan.

Saya ingin menceritakan sedikit pengalaman sewaktu saya bermeditasi. Pada hari-hari pertama, ada kehadiran seekor kumbang yang cukup mengganggu. Namun setelah saya sadari dan amati, perlahan saya bisa berdamai dengan sang kumbang.

Lalu ada juga lintah yang mengerikan. Ia berada di dalam kamar kecil. Rasa takut pun terbersit, ingin rasanya membatalkan acara buang hajat. Atau paling tidak mengusirnya perlahan dengan sapu.

Tapi, kesadaran ini mulai mengambil alih. Mengusir lintah bukan solusi. Masih ada lubang kecil tempatnya bebas berkeliaran. Yang paling masuk akal adalah berdamai dengan ketakutan. Ucapan "semoga kumbang dan binatang lainnya tidak mengganggu saya dan semoga semua berbahagia," pun kulantunkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun