Mohon tunggu...
Kompasianer METTASIK
Kompasianer METTASIK Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis itu Asyik, Berbagi Kebahagiaan dengan Cara Unik

Metta, Karuna, Mudita, Upekkha

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bahagia Menjadi Lidah

6 April 2022   18:06 Diperbarui: 6 April 2022   18:08 422
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi: Bahagia Menjadi Lidah (gambar: prevention.com, diolah pribadi)

Bahagia rasanya lidah ini dapat mengecap makanan
Rasa manis dan gurih yang membuat ketagihan
Rasa pahit yang membuat jera
Rasa asam yang kecut tapi membuat rindu
Dan rasa-rasa yang lainnya

Bahagia rasanya ketika kita dapat merasakan Dhamma
Saat mendengar
Saat membaca
Saat menyimak
Ataupun saat melaksanakan

Rasa Dhamma adalah kebebasan
Kebebasan adalah kemerdekaan
Kebebasan adalah keadaan yang tidak terikat
Kebebasan adalah keadaan yang tidak melekat

Bahagia rasanya ketika kita dapat menjadi lidah
Saat belajar dan praktik Dhamma
Mencintai tanpa harus melekat
Menyadari tanpa harus membenci
Mawas diri dalam segala kondisi

Bahagia adalah akibat
Sedih dan kecewa juga merupakan akibat
Akibat karena ada sebab
Perbaiki sebab agar akibat yang timbul sesuai dengan harapan

Semoga lidah yang dapat merasakan Dhamma ini
Terus berfungsi sebagai alarm diri
Untuk terus maju dalam Dhamma
Hingga tercapai Kebahagiaan Abadi

**

Sumber : Dhammapada Bala Vagga 65

**

Tangerang, 06 April 2022
Penulis: Sima Budy untuk Grup Penulis Mettasik

dokpri, mettasik, sima budy, budy dipankara
dokpri, mettasik, sima budy, budy dipankara

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun