Mohon tunggu...
Kompasianer METTASIK
Kompasianer METTASIK Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis itu Asyik, Berbagi Kebahagiaan dengan Cara Unik

Metta, Karuna, Mudita, Upekkha

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Apakah Agama Buddha Toleran terhadap Tradisi?

31 Januari 2022   04:48 Diperbarui: 31 Januari 2022   05:35 1195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Apakah Agama Buddha Toleran Terhadap Tradisi? (ngprague.cz)

Orang-orang tua memberikan angpao kepada anak-anaknya, sementara generasi muda memberikan angpao kepada para sesepuh. Semuanya disertai dengan doa dan pengharapan yang bagus. Baik sebagai ucapan terima kasih, ataupun sebagai harapan untuk hidup lebih hoki.

Dalam ajaran Buddhis, ada Katannukatavedi. Artinya adalah ucapan terima kasih kepada orang tua. Inilah yang tertuang dari makna pemberian angpao kepada para sesepuh kita.

Sementara pemberian angpao kepada anak atau orang yang usianya lebih kecil, bisa juga disebut sebagai Dana Paramita. Berdana kepada mahluk yang harus dilindungi. Apakah anak-anak, ataupun manusia yang kondisinya lebih lemah.

Uang yang mereka dapatkan mungkin tidak akan mereka gunakan. Namun, sebagai orang yang lebih tua, kita patut mengajarkan mereka untuk berbagi. Mengajarkan mereka untuk menumbuhkan sikap empati sekaligus simpati.

Tahun Baru 2022 ini adalah tahun Macan Air. Marilah kita maknai dengan mempraktikkan kebajikan berdana. Jangan sungkan untuk memberikan angpao kepada sanak keluarga dan para sahabat.

Tapi, bisa juga kita memberikan angpao kepada orang-orang yang membutuhkan. Seperti berdana untuk menyokong pembangunan Rumah Ibadah, sekolah, atau rumah-rumah yatim, piatu, dan jompo.

Dalam Buddhisme, pemberian dana ini dikategorikan sebagai Thavara Dana atau Dana yang bisa bertahan lama. Manfaatnya bisa dirasakan oleh lintas generasi.

Dalam Canki Sutta, Sang Buddha juga mengatakan bahwa Menerima Tradisi Lisan adalah salah satu dari lima cara melestarikan kebenaran.

Kalau kita mau tinjau lebih jauh lagi, masih banyak Sutta yang menjelaskan tentang betapa tolerannya agama Buddha terhadap tradisi.

Oleh karena itu marilah kita merayakan dan menjalankan tradisi dengan landasan pengertian benar serta tetap jalankan Prokes 5M di masa pandemi ini.

Selamat Tahun Baru Imlek 2573 / 2022

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun