Mohon tunggu...
grover rondonuwu
grover rondonuwu Mohon Tunggu... Buruh - Aku suka menelusuri hal-hal yang tersembunyi

pria

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Berdialog dengan Hewan-hewan itu, Mungkin.

26 April 2019   08:16 Diperbarui: 4 Juni 2019   23:00 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Menurut saya, aktivitas komunikasi antara Prabowo dan semut nyamuk, bukandisebabkan karena dia kalah Pilpres, bukan  berarti pula bahwa Prabowo mengerti bahasa semut nyamuk atau sebaliknya.

Bahwa Prabowo suka berkomunikasi dengan semut dan nyamuk, menunjukkan bahwa dia seorang pecinta hewan. Prabowo sangat mencintai hewan. Bukan hanya pada kuda dan kucing. Bahkan nyamuk dan semutpun dikasihinya.

Kecintaan Prabowo pada hewan, bahkan pada hewan kecil yang dimusuhi mahluk manusia, menggambarkan bagaimana kepribadiannya.

Di panggung politik Prabowo begitu garang. Tapi sebagai pribadi, ketika jauh dari pertarungan kekuasaan yang kasar dan penuh intrik,  Prabowo ternyata seorang yang berhati lembut. Semut dan nyamukpun dipandangnya punya hak hidup, karena itu pantas menerima kasih sayang dari manusia.

Cinta kasih  Prabowo pada nyamuk dan semut, terlihat dari cara dia berkomunikasi. Prabowo memperlakukan  semut dan nyamuk seperti sesama manusia. Mereka  pasti punya kebutuhan yang perlu dipenuhi, mereka pasti merasa sakit jika disakiti, mereka pasti sedih jika ada diantara mereka dibunuh manusia.

Orang yang berkomunikasi, berarti orang yang siap mendengar dan mau mengerti posisi lawan bicara. Jadi ketika Prabowo  bicara dengan semut nyamuk, ketika itu dia sedang mendengar dan mau  mengerti situasi hewan-hewan sebagai lawan bicaranya itu.

Karena itu ketika semut-semut mengelilingi ikan salmon santapannya, dia tidak membunuh semut-semut itu. Dibiarkannya semut-semut itu kenyang dahulu, baru disilahkannya mereka pergi.  

Komunikasi timbal balik adalah syarat utama membangun cinta kasih.Bayangkan jika ada komunikasi timbal balik antara manusia dan hewan, maka tidak akan ada permusuhan antara dunia manusia dan dunia hewan.

Bayangkan jika sesama manusia mampu menjalin komunikasi timbal balik, maka tidak akan ada perceraian rumah tangga, tidak akan ada benturan diantara masyarakat, peperanganpun tidak ada.

Jika komunikasi timbal balik terjadi antara penguasa dan rakyat maka tidak akan ada tirani dalam sebuah negara. Tidak akan ada diktator mayoritas, juga tidak ada hegemoni sekelompok kecil orang terhadap kelompok besar yang miskin.

Jika ada komunikasi timbal balik yang adil antara pemberi kerja dan pekerja, maka tidak akan ada eksploitasi dari pemberi kerja  terhadap pekerja.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun