Aku membuka ponselku dan memeriksa sinyal telpon. Di dunia ini tidak ada sinyal telpon dan juga batereku juga sudah sudah mulai habis. Terpaksa aku mematikan ponselku ini. Â Aku juga tidak membawa powerbank untuk charge ponselku.Â
Aku membeli ponsel ini bersamaan dengan Estephania. Dia suka berwarna hitam sedangkan aku suka berwarna putih. Dia berkata bahwa warna hitam tidak mudah kotor.
-------0--------
Kita bertiga melanjutkan perjalanan mengikuti jalan utama. Jalan utama di dunia Xeo dilapisi oleh batu bata berwarna putih.Â
"Jalan ini menuju kemana?" Aku mulai bertanya setelah melihat jalan yang sangat indah. Batu bata putih ini terdapat lambang. Aku rasa seperti simbol kerajaan.
"Jalan menuju kerajaan Xeo." Con-con menjawab pertanyaanku. Dia masih berwujud jubah.Â
"Apa sebaiknya kita ikuti jalan ini? Mungkin ini petunjuk untuk menemukan Estephania." Aku dengan perasaan gelisa.
"Mungkin kita harus ikuti jalan ini, tapi harus hati-hati dan waspada, Meltra." Greeny berkata dengan pelan.
Kami bertiga langsung menginjak jalan tersebut dan melanjutkan perjalanan kita bertiga. Aku dalam perjalan sambil membuka sketchbook Estephania dan mencari tahu informasi apa yang ditulis mengenai jalan putih ini dan arti simbol ini.Â
Simbol yang digambarkan di dalam sketch book Estephania adalah simbol kerajaan di dunia Xeo. Cuma anggota kerajaan boleh memakai jalan ini dan tidak seorangpun boleh menginjak jalan kerajaan ini. Mereka memiliki sebuah aturan yang aneh. Jalan punya mereka sendiri? Biasanya kata-kata ini merupakan ungkapan sebuah hinaan saat  orang tidak mengikuti aturan lalu lintas di jalan raya.
Tiba-tiba ada seorang raksasa berbaju besi datang menghampiri kita dan menghadang kita. Baju zirahnya terbuat sangat besar berwarna biru tua dan terdapat ukiran emas dan raksasa Zirah itu memiliki tanduk di helmnya.Â