Kedua pemain ini adalah kunci dalam menciptakan peluang dan memberikan daya gedor. Raphinha dengan kecepatan dan dribbling-nya yang mematikan, serta Lamine Yamal dengan bakat alaminya yang mampu memecah pertahanan lawan, adalah dua sayap yang sangat diandalkan Flick. Kehilangan keduanya secara bersamaan adalah pukulan telak yang membuat lini serang Blaugrana terasa tumpul.
Ritme permainan Lewandowski yang lebih sering dirotasi musim ini, juga berbeda jauh dibanding musim lalu. Striker Polandia itu tampak belum menemukan konsistensi terbaiknya, dan tanpa dukungan yang memadai dari sayap, efektivitasnya semakin menurun.Â
Sementara Dani Olmo dan Ferran Torres yang ditunjuk sebagai kreator serangan juga kurang bisa menyengat pertahanan Sevilla. Mereka berdua, meski memiliki kualitas, belum mampu mengisi kekosongan yang ditinggalkan Raphinha dan Yamal.Â
Serangan-serangan Barcelona menjadi mudah diprediksi, kurang bervariasi, dan jarang menciptakan ancaman berarti di kotak penalti lawan.
Pekerjaan ekstra diemban Pedri sebagai gelandang box-to-box untuk masuk ke kotak penalti lawan, mencoba membantu serangan. Namun, konsekuensinya ruang pertahanan di lini tengah jadi terekspos.Â
Pedri adalah pemain dengan visi dan teknik luar biasa, namun memaksanya untuk terus-menerus membantu serangan justru menciptakan celah di area yang seharusnya ia jaga.
Dikutip dari Reuters, Flick masih memberikan semangat ke anak asuhnya dengan mencermati adanya strategi yang harus dievaluasi.
"Hari ini, saya harus menerima kekalahan ini, dan saya berpikir positif. Kami juga melihat poin-poin negatif dalam permainan kami, yang harus kami ubah," ujar Flick. Ia menambahkan, kebangkitan timnya di awal babak kedua adalah hal yang cukup menggembirakannya.Â
"Babak pertama tidak bagus... kami tidak punya solusi untuk bermain, sungguh tidak bagus. Tapi di babak kedua, reaksinya, saya sangat mengapresiasi. Apa yang kami lakukan, bagaimana kami bermain, sungguh menyenangkan untuk dilihat."
Pernyataan Flick menunjukkan bahwa ia menyadari adanya masalah, namun ia juga berusaha mencari sisi positif dari kekalahan ini. Reaksi tim di babak kedua memang patut diapresiasi, namun hasil akhir tetap tidak bisa dibantah.Â
Jeda internasional menjadi waktu krusial bagi Flick untuk duduk bersama staf pelatihnya, menganalisis data, dan menemukan solusi konkret.Â