Ia memang bukan tipe target man murni. Ia justru lebih sering terlibat dalam build-up serangan, menuntut kerja sama yang apik dengan rekan setimnya.
Namun, seperti halnya bayak talenta muda, Sesko juga memiliki beberapa aspek yang perlu diasah. Konsistensi dalam mencetak gol dan kecenderungan egosentris dalam beberapa momen masih menjadi PR.Â
Sesko harus belajar untuk lebih efisien di depan gawang dan, yang terpenting, meningkatkan chemistry dengan timnya jika ingin sukses di level yang lebih tinggi.Â
Namun, dengan segala potensinya, tidak salah jika banyak yang melihatnya sebagai "penerus" Erling Haaland di jalur moneyball Red Bull.
Peluang Sesko ke MU Lebih Besar
Meskipun Newcastle United menawarkan kesempatan emas untuk bermain di Liga Champions musim depan, ada faktor-faktor yang membuat peluang Sesko bergabung dengan Manchester United terlihat lebih besar.Â
Salah satunya adalah ketidakpastian nasib Alexander Isak di Tyneside. Jika Isak bertahan, Sesko mungkin akan berpikir dua kali untuk pindah ke klub yang berpotensi memiliki dua striker bintang.
Di sisi lain, tawaran dari Manchester United datang bersamaan dengan proyek ambisius di bawah arahan pelatih baru, Ruben Amorim.Â
Rencananya, Sesko akan menjadi bagian dari trisula baru bersama Matheus Cunha dan Bryan Mbeumo. Komposisi ini dianggap lebih masuk akal untuk mengakomodasi bakatnya.Â
Dalam formasi 1-3-4-3 ala Amorim, Sesko akan mendapatkan banyak dukungan dari segala sisi lapangan, yang bisa memaksimalkan eksplosivitas dan meningkatkan goal rate-nya.Â
Di Old Trafford, persaingannya praktis hanya dengan Rasmus Hojlund yang tak kunjung menemukan konsistensi, membuat jalannya untuk menjadi pilihan utama lebih terbuka lebar.
Siap-siap Menghadapi Ekspektasi Tinggi Fans MU
Jika Sesko akhirnya memilih Manchester United, ia harus siap memikul beban berat berupa ekspektasi tinggi dari para penggemar Setan Merah.Â