Ia adalah deep-lying playmaker yang kuat dalam merebut bola, mendistribusikan umpan-umpan pendek dan panjang yang akurat, serta memiliki ketenangan dalam menguasai bola di bawah tekanan. Ia adalah "otak" di lini tengah, namun bukan tipe gelandang yang akan melakukan solo run atau umpan terobosan mematikan ke kotak penalti lawan secara reguler.
Maka, Allegri yang kerap menggunakan pakem 1-4-2-3-1 atau 1-4-3-3, masih butuh seorang pemain yang bisa menjadi kreator di lini tengah, seorang gelandang serang yang mampu memberikan assist dan mencetak gol dari lini kedua.Â
Ricci akan memberikan stabilitas dan kontrol, tetapi untuk memecah pertahanan lawan yang rapat, Milan mungkin masih memerlukan sentuhan magis dari gelandang yang lebih ofensif. Ini adalah tantangan bagi Allegri untuk menemukan keseimbangan yang tepat dan memaksimalkan potensi lini tengahnya.
Masa Depan Cerah Ricci: Antara "Naik Kelas" dan Godaan Bursa Transfer
Samuele Ricci datang ke AC Milan di momen yang tepat untuk "naik kelas" dalam kariernya.Â
Meskipun Milan musim lalu cukup kacau, menutup musim di peringkat 8 Serie A 2024/2025 dan hanya meraih gelar Supercopa Italiana, pergantian manajer dari Paulo Fonseca ke Sergio Conceicao tak banyak merubah kondisi internal yang terwujudkan di lapangan.Â
Kini, dengan tangan dingin Allegri yang kembali, Samuele Ricci dkk yang sama sekali tak berlaga di kompetisi Eropa musim depan akan mempunyai fokus terbaik bersaing di papan atas Serie A.
Ini adalah sebuah "kemewahan dalam kemiskinan", mirip dengan yang dialami Napoli saat meraih scudetto musim lalu. Tanpa beban kompetisi Eropa, tim bisa fokus sepenuhnya pada liga domestik, menjaga kebugaran pemain, dan mengasah taktik tanpa distraksi.Â
Ini jadi kesempatan emas bagi Ricci untuk beradaptasi penuh dengan sistem Allegri dan menunjukkan kualitasnya secara konsisten.
Pertanyaannya kini adalah: apakah Ricci bisa menjaga kestabilan lini tengah AC Milan dan menjadi pilar tak tergantikan seperti yang diharapkan?Â
Atau ia hanya "dimasak" saja di Milanello, dipoles, dan kemudian dilepas dengan harga mahal musim depan, mengulang siklus Tonali atau Reijnders?Â
Masa depan Ricci di Milan akan menjadi ujian bagi ambisi klub. Apakah mereka akan mempertahankan talenta terbaiknya untuk membangun dinasti baru, ataukah mereka akan kembali menjadi "dapur masak" yang menguntungkan secara finansial.