3. Mengurangi Ketergantungan pada Makanan Olahan:Â
Batasi konsumsi makanan cepat saji dan makanan olahan yang tinggi gula, garam, dan lemak. Perkenalkan anak pada cita rasa alami dari bahan makanan segar.
4. Menciptakan Suasana Makan yang Positif:Â
Hindari pemaksaan dan hukuman saat anak menolak makanan. Ciptakan suasana makan yang menyenangkan dan penuh kebersamaan. Jadikan waktu makan sebagai momen untuk berbagi dan bercerita, bukan medan pertempuran.
5. Mencari Alternatif Sumber Makanan Lokal dan Musiman:Â
Manfaatkan pasar tradisional atau petani lokal untuk mendapatkan sayuran dan buah-buahan segar yang sedang musim. Selain lebih terjangkau, rasanya pun cenderung lebih nikmat.
Metafora "Parenting VOC" mungkin muncul dari niat baik untuk memastikan anak mendapatkan nutrisi yang cukup. Namun, terkadang, kekerasan dalam pendekatan justru kontraproduktif.
Belajar dari kesederhanaan dan kedekatan dengan alam di desa, kita mungkin menemukan kunci untuk membuka kembali selera makan anak-anak kita. Bukan dengan paksaan dan standar yang kaku, melainkan dengan mengenalkan mereka pada keajaiban rasa alami dan proses yang menyertainya.Â
Kembali ke alam, setidaknya dalam konsep dan praktik sederhana di rumah, bisa jadi adalah jawaban untuk meja makan yang lebih damai dan anak-anak yang lebih bersahabat dengan sayuran.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI