Mohon tunggu...
Greg Satria
Greg Satria Mohon Tunggu... Wiraswasta - FOOTBALL ENTHUSIAST. Tulisan lain bisa dibaca di https://www.kliksaja.id/author/33343/Greg-Satria

Learn Anything, Expect Nothing

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Jelang Qatar vs Lebanon: Kapal Tuan Rumah Sekaligus Juara Bertahan Sedang Goyang

12 Januari 2024   02:00 Diperbarui: 12 Januari 2024   11:34 428
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi selebrasi Almoez Ali usai cetak gol. https://cirebon.tribunnews.com/

Mendadak berita pemecatan Carlos Queiroz dari jabatan manajer Timnas Qatar mengemuka ke media pada tanggal 6 Desember lalu. Tentu hal ini sangatlah mengejutkan, walaupun dalam rilis resminya, Timnas Qatar menjelaskan mereka mengakhiri hubungan dengan Queiroz secara baik-baik. Pasalnya, ini dilakukan sekitar satu bulan menjelang turnamen Piala Asia 2023 digelar. Qatar adalah tuan rumahnya, yang juga menyandang mahkota sebagai juara bertahan Piala Asia 2019.

Carlos Queiroz, pelatih asal Portugal yang pernah menjadi asisten Sir Alex Ferguson dan pernah menangani Real Madrid, menangani Qatar sejak 6 Februari 2023. Dalam 10 bulannya mengabdi itu, ia menangani total 12 laga Timnas Qatar, dengan catatan 5 menang, 2 seri, dan 5 kali kalah. Memang catatannya tidak terlalu impresif, tapi kita harus lihat dulu ke belakang penyebabnya.

Adalah nama Felix Sanchez Bas, yang ditunjuk untuk melatih timnas Qatar senior dan junior pada Juli 2017. Pelatih asal Spanyol ini membangun fondasi permainan Qatar dengan perlahan namun pasti bersama pemain-pemain jebolan Aspire Akademi. Aspire Akademi ini adalah proyek ambisius di bidang olahraga yang dimulai pada 2004, dengan mendidik pemain olahraga berkebangsaan Qatar sejak usia dini. MEreka akan ditempa menjadi timnas kategori umur, hingga ketika sudah matang akan dimasukkan ke dalam satu klub, yang kala itu adalah Al Sadd. Namun ternyata Felix Sanchez Bas masih belum bisa memberikan prestasi karena gagal lolos Piala Dunia 2018 Rusia, dengan kalah terus melawan Syria dan Tiongkok. 

Federasi Sepakbola Qatar (QFA) masih mempertahankannya, karena ingin membangun ulang tim untuk kampanye Piala Dunia 2022 yang akan dihelat di negara mereka. QFA menapaki lagi turnamen berikutnya, yakni Piala Asia 2019 yang digelar di UEA dengan kebijakan baru, naturalisasi pemain. Dua nama dimasukkan ke dalam skuad awal pilihan Felix Sanchez, yakni Almoez Ali dan Bassam Al Rawi. Dampaknya sangat signifikan. Qatar berhasil meraih Piala Asia pertamanya setelah kalahkan Jepang di laga Final dengan skor 3-1.

QFA merasa proyek naturalisasi ini sangat sukses, hingga akhirnya mereka kebablasan. Dalam Piala Dunia 2022 di kandang mereka, total 8 pemain naturalisasi mereka daftarkan termasuk Almoez Ali. Hasilnya? Nol besar. Proyek mereka seakan ambruk ditelan bumi. Qatar selalu kalah di Grup A melawan Belanda, Senegal dan Ekuador. Hingga akhirnya Felix Sanchez dipecat dan digantikan Carlos Quiroz di atas.

......................................

Nah, kini kita kembali jelang Piala Asia 2023. Dan akhirnya pada hari yang sama dengan pemecatan Quieroz, QFA langsung menunjuk Tintin Marquez yang berkebangsaan Spanyol. Pelatih ini mempunyai rekam jejak melatih klub Liga Qatar, Al-Wakrah, yang diantarnya menempati urutan ke-2 klasemen sementara sebelum ia ditunjuk melatih timnas. Hanya dua laga persahabatan yang sudah ia mainkan bersama Timnas Qatar dengan hasil sekali menang dan sekali kalah. Kamboja ditekuk 3-0, sementara Yordania mengalahkan mereka 2-1. Semuanya ditandingkan di kandang Qatar, Al-Gharafah Stadium! Bisa kita lihat betapa memprihatinkannya performa Qatar saat ini.

Meskipun demikian, mereka tetaplah tuan rumah yang akan didukung puluhan ribu warga negaranya. Tergabung bersama Lebanon, China dan Tajikistan, Qatar masihlah sebagai unggulan pertama untuk lolos ke fase gugur. Qatar yang memiliki FIFA Rank #58 masih di atas ketiga calon lawannya tersebut.

Laga pembuka akan menyajikan Qatar versus Lebanon. Dihelat di Lusail Stadium, pertandingan ini kick off pada Jumat (12/1) jam 23.00 WIB.

Persiapan Lebanon juga tidak terlalu mulus. Mereka hanya memetik satu kemenangan dalam 6 laga terakhirnya. Masalahnya bagi Qatar adalah, kemenangan Lebanon itu diperoleh atas Yordania pada 28 Desember lalu. Yordania-lah yang berikan kekalahan pada Tintin Marquez pada Jumat (5/1) lalu.

Kiper Timnas Qatar, Meshaal Barsham, menyampaikan kepada media, bahwa apapun jeleknya persiapannya, mereka tetap termotivasi untuk berprestasi di turnamen yang digelar di tanah air mereka.

"Ini adalah partisipasi pertama saya di putaran final Piala Asia. Saya berharap dapat menampilkan level terbaik dan berkontribusi bersama rekan-rekan dalam mempertahankan gelar juara. Tidak ada keraguan bahwa tugas ini akan sulit. Ya, itu akan menjadi tantangan besar bagi kami tetapi kami akan melakukan yang terbaik untuk membuat para penggemar senang. Mengadakan turnamen di negara kami dan di antara para pendukung kami memberi kami motivasi besar untuk tampil baik. Kita harus menunjukkan fokus penuh untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Kami merasa kehadiran suporter memberikan motivasi besar bagi kami," imbuh kiper yang akan bersaing dengan penjaga gawang senior Saad Al-Sheeb, dikutip dari gulf-times.

Rekor pertemuan Qatar dan Lebanon, dari total 7 pertemuan, 6 diantaranya dimenangi Qatar dan sekali hasil seri. Pertemuan terakhir mereka adalah di ajang yang sama persis dengan sekarang, yakni fase grup Piala Asia 2019. Saat itu Qatar menang 2-0 lewat gol-gol dari Bassam Al Rawi dan Almoez Ali. Jadi Qatar akan berpotensi besar mempertahankan rekor tak terkalahkannya atas Lebanon, tentu dengan kemenangan sebagai hasil akhirnya. 

Tintin Marquez akan sangat mengandalkan 2 pemain bintang mereka, Akram Afif dan Almoez Ali yang berdiri sejajar sebagai playmaker dan penyerang tengah. Kapten Hassan Al Haydos akan memimpin tim dari sisi sayap kiri lapangan. Di jantung pertahanan, Lucas Mendes dan Tarek Salman tampaknya akan menjadi pilihan utama melindungi gawang kiper senior Saad Al-Sheeb.

Perkiraan Formasi :

Qatar (4-3-2-1) : Al-Sheeb; Miguel, Salman, Mendes, Ahmed; Hatem, Al Ahraq, Al Haydos; Mohammad, Afif; Ali
Pelatih : Tintin Marquez

Lebanon (4-2-3-1) : Khalil; Zein, Shour, Sabra, El Zein; Srour, Haidar; Maatouk, Al Haj, Lajud; El-Helwe
Pelatih : Miodrag Radulovic

*Berikut penulis sertakan artikel Wonderkid Series yang akan selalu di update

1. Wajah Masa Depan PSG dan Timnas Prancis itu Bernama Warren Zaire-Emery

2. Roony Bardghji, Mutiara Swedia Kelahiran Kuwait Siap Taklukkan Eropa

3. Mengenal Arthur Vermeeren, Bocah Belgia Perebut Hati Barcelona

4. Siapakah Gabriel Moscardo? Salah Satu Berlian Langka dari Negeri Samba

5. Assane Diao, Emas Temuan Manuel Pellegrini yang Masuk Radar Manchester United

6. Mengenal Leny Yoro, Bek Muda Prancis dengan Perpaduan Raphael Varane dan Virgil Van Dijk

7. Harta Karun Serie A yang Berasal dari Argentina Itu Bernama Valentin Carboni

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun