Dampak dari Dilemma Trap ini sendiri termasuk multi-dimensi:
Kreatif: ide orisinalitas dan inovasi mungkin dikurangi;
Etis / Hukum: resiko plagiarisme atau terlalu mirip desain yang sudah ada;
-
Ekonomi / kelangsungan usaha: margin keuntungan rendah, burnout, kesulitan scaling usaha kreatif
Bagaimana dilemma trap ini dapat diatasi? Tentunya secara akademis, kondisi ini memerlukan penelitian yang bisa sampai pada level multi-years untuk memetakan kondisinya baik secara literatur hingga lapangan yang mana terdapat pendekatan dorongan kebijakan.
Namun jika kita harus mengandalkan asumsi ideal berdasarkan kondisi dari para praktisi kreatif, dilemma trap di industri kreatif Indonesia dapat diatasi bila ekosistemnya bergeser dari logika transaksional menuju logika nilai dan kolaborasi.
Artinya, solusi bukan hanya memperbaiki harga, tetapi juga menguatkan struktur sosial, edukatif, dan institusional yang mengelilinginya (Hexa-Helix stakeholder ekonomi kreatif).
Dengan sinergi antara pelaku kreatif, asosiasi profesi, platform digital, dan pemerintah, maka jebakan "cheap creativity" dapat berubah menjadi "sustainable creativity" di mana profesionalisme, etika, dan nilai ekonomi berjalan beriringan.Â
Sumber Referensi:
1. Antaranews. 2025. Indonesia's creative economy grew significantly in 11 years: official - ANTARA News https://en.antaranews.com/news/372317/indonesias-creative-economy-grew-significantly-in-11-years-official