Mohon tunggu...
Gregorius Aditya
Gregorius Aditya Mohon Tunggu... Konsultan - Brand Agency Owner

Seorang pebisnis di bidang konsultan bisnis dan pemilik studio Branding bernama Vajramaya Studio di Surabaya serta Mahasiswa S2 jurusan Technomarketing Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS). Saat ini aktif mengembangkan beberapa IP untuk bidang animasi dan fashion. Penghobi traveling dan fotografi Landscape

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Visualisasi "Research Gap" untuk Presentasi Karya Ilmiah yang Menarik

1 Maret 2024   17:25 Diperbarui: 1 Maret 2024   17:50 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi tentang dunia riset. Sumber: ritaelfianis.id

Saat pengajuan proposal tesis saya beberapa waktu lalu, salah satu pertanyaan yang cukup banyak mencuat dari dosen pembimbing dan penguji saya adalah dimana letak kebaruan penelitian saya diantara penelitian-penelitian terdahulu. Beruntung, saya mampu mengolah data yang saya dapat yang awalnya berupa tabel maupun deskripsi dan menyajikannya ke dalam bentuk visual. 

Patut diakui bahwa presentasi sebuah karya ilmiah merupakan hal yang penting untuk dapat berbagi temuan penelitian dan mendorong kemajuan di suatu bidang. Salah satu poin yang dapat cukup mendebarkan adalah bagaimana kita dapat menyajikannya dengan menarik. Elemen kunci dari presentasi yang menarik adalah bagaimana mengkomunikasikan kesenjangan penelitian (research gap) secara efektif, "jarak kosong" antara apa yang sudah diketahui dan apa yang ingin diatasi oleh penelitian kita saat ini. Di sinilah visualisasi berperan, menawarkan sebuah alat sederhana tetapi canggih untuk menyempurnakan presentasi kita dan memikat akademisi maupun peserta lain yang melihat karya kita.

Daripada hanya menggambarkan kesenjangan penelitian kita dengan kata-kata, kita dapat mempertimbangkan untuk menggunakan elemen-elemen visual untuk memberikan gambaran yang jelas. Hal ini memungkinkan audiens kita untuk memahami lanskap penelitian yang kita ajukan, memahami temuan akan bagian yang hilang dari karya kita, dan menghargai kebaruan dan pentingnya kontribusi kita sebagai peneliti.

Secara taktis, terdapat tiga cara kita dapat mempresentasikan research gap kita, yakni dengan metode konseptual, metode berbasis data (data-driven), hingga metode kreatif.

Ilustrasi tentang research gap. Sumber: tanyadigital.com
Ilustrasi tentang research gap. Sumber: tanyadigital.com

Visualisasi dengan Metode Konseptual

Metode konseptual memberi gambaran visual yang dapat secara cepat dan mudah pada audiens kita. Beberapa metode ini antara lain:

1. Diagram Venn: Kita dapat menggunakan metode ini dengan membuat dua lingkaran yang tumpang tindih, masing-masing mewakili kumpulan penelitian (yang sudah ada dan posisi penelitian milik kita). Area yang sepenuhnya tumpang tindih dapat menunjukkan kesenjangan penelitian yang belum ada sementara area yang sebagian atau tidak tumpang tindih dapat menunjukkan penelitian yang sudah eksis mengenai topik-topik terkait yang bersinggungan dengan penelitian kita.

Contoh visualisasi dengan Diagram venn. Sumber: link.springer.com
Contoh visualisasi dengan Diagram venn. Sumber: link.springer.com

2. Diagram konseptual: Metode ini menggunakan panah dan kotak untuk menunjukkan aliran pengetahuan dan mengidentifikasi di mana penelitian kita dapat menambah langkah baru atau berbeda dari penelitian sebelumnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun