Mohon tunggu...
Gregorius Aditya
Gregorius Aditya Mohon Tunggu... Konsultan - Brand Agency Owner

Seorang pebisnis di bidang konsultan bisnis dan pemilik studio Branding bernama Vajramaya Studio di Surabaya serta Mahasiswa S2 jurusan Technomarketing Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS). Saat ini aktif mengembangkan beberapa IP untuk bidang animasi dan fashion. Penghobi traveling dan fotografi Landscape

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

"Jangan Gampang Meremehkan": Sebuah Etika bagi Para Pebisnis Baru

24 Februari 2024   06:00 Diperbarui: 24 Februari 2024   12:20 265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kegiatan bisnis. Sumber: business-to-you.com

Saat kita baru mulai berbisnis, seringkali kita bisa terjebak pada banyak pemikiran bahwa usaha ini akan langsung sukses, apa yang kita buka adalah usaha unik yang lain daripada yang lain, koneksi yang kita bangun sangat potensial, manajemen operasional yang kita tata meskipun belum optimal bisa dilakukan sambil berjalan, pesaing yang lain biasa saja. 

Hal-hal semacam itu bisa mengarahkan kita pada sebuah kesombongan diri, dan pada taraf tertentu bisa membuat kita meremehkan baik diri sendiri maupun keadaan sekitar kita. 

Saya sendiri pada awal berdirinya usaha saya sangat gampang terjebak dengan pemikiran tersebut dan beruntunglah berangsur-angsur kehidupan memberi saya pelajaran betapa kita dalam berbisnis harus tetap rendah hati.

Dalam dunia bisnis yang begitu cepat, sangat mudah untuk terjebak dalam penilaian segala sesuatu yang cepat atau "prematur". 

Kita dengan mudah dapat menganggap gagasan-gagasan yang diberikan sebagai sesuatu yang "tidak realistis", pesaing sebagai pihak "inferior", perspektif manajemen sebagai sesuatu yang kurang berguna, dan pembelajaran akan tren pasar sebagai sesuatu yang "berlebihan". 

Hal-hal tersebut dapat membutakan mata kita dan pada taraf tertentu bisa membuat bisnis yang kita bangun akhirnya menjadi sebuah "perjudian" dimana kita tidak tahu langkah yang tepat untuk memutuskan sebuah keputusan bisnis. 

Lantas, bagaimana jika hal-hal negatif ini menghambat potensi kita? 

Memang pada akhirnya, belajar menerapkan pendekatan yang lebih menekankan pada berpikiran terbuka, dimana kita tidak mudah langsung memandang rendah atau meremehkan hal-hal tertentu, untuk selalu siap belajar hal baru, dapat membuka khazanah manfaat maupun pola pikir baru bagi bisnis kita. 

"Stay Hungry, Stay Foolish" adalah sebuah ungkapan  berharga dari mendiang Steve Jobs yang memberi kita sebuah kata-kata kunci untuk membuka pemikiran kita lebih jauh lagi dalam kehidupan ini untuk terus menerus belajar tanpa harus meremehkan sesuatu. Adanya sikap tidak meremehkan ini memberi banyak peluang lebih jauh bagi ketahanan bisnis kita.

Ilustrasi kegiatan bisnis. Sumber: freshbooks.com
Ilustrasi kegiatan bisnis. Sumber: freshbooks.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun