Mohon tunggu...
Inovasi

The Future Journalism

17 September 2018   01:38 Diperbarui: 17 September 2018   02:01 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Jurnalisme Masa Lampau

Sebelum memasuki era  digital, penonton secara pasif hanya menerima pesan yang disuntikkan oleh media massa. Sehingga di masa lampau berlaku Bullet Theory di mana informasi yang ditayangkan media seakan sebuah peluru yang  ditembakkan dan langsung masuk ke pikiran kita, kemudian juga Hypodermic Needle Theory di mana kegiatan menyalurkan informasi seakan menyuntikkan obat dengan jarum yang langsung terproses dan diterima tubuh kita tanpa bisa kita  sebagai penerima memberikan umpan balik.

Jurnalis di masa lampau pada umumnya hanya mencari dan memaparkan fakta saja kepada khalayak tanpa memikirkan bentuk pengemasan menarik sehingga cenderung membosankan. Di masa lampau, berita hanya disebarkan melalui surat kabar pada awalnya yang kemudian mulai berkembang dan mucnul media lain  seperti radio, televisi dan majalah.

Terdapat dua tipe kegiatan jurnalistik masa lampau:

  • Reportase Investigasi

Reportase  investigasi atau biasa disebut jurnalisme investigasi adalah teknik pencarian berita yang diperoleh dengan basis penelitian dan penyelidikan mendalam dan rinci dari berbagai pihak mengenai suatu fenomena atau  kejadian. Jurnalisme investigatif mendapatkan informasi dengan menggunakan database, arsip, sumber penelitian dan wawancara.

  • Koran Kuning

Koran kuning atau juga dikenal dengan sebutan yellow journalism, merupakan pemberitaan yang bersifat sensasional dan bombastis. Sering juga disebut sebagai urnalisme kuning, adalah adalah opini bias yang menyamar sebagai fakta  objektif. Sekarang ini jurnalisme kuning sering disebut sebagai  jurnalisme tabloit. Jurnalisme kuning sangat populer karena banyak  pengusaha ingin mendapatkan keutungan apalagi dengan ditunjang adanya  mesin cetak yang mampu mecetak dalam waktu singkat, kemudian media  mencari popularitas dengan menyajikan berita-berita sensasional.

Jurnalisme Masa Kini

Dalam jurnalisme masa  kini, jurnalisme interaktif perlahan-lahan bergerak ke model horisontal transaksional. Penonton juga menjadi komentator; mereka perlahan menjadi pengawas untuk setiap informasi yang diterbitkan oleh media dan juga mereka ikut berkontribusi menjadi pembuat berita (citizen  journalism). Mengubah definisi "pers", yang mana pers sejatinya dijalankan oleh orang-orang yang secara khusus bekerja di industri media.

Pengumpulan berita pada era ini dilakukan dengan cara melakukan pemantuan pada website, dari ruang berita dan informasi yang diberikan seseorang pada media. Selain itu juga melakukan pengamatan di koran dan televisi dan melihat blogger serta memonitor situs web online sebagai sumber mereka untuk berita. Sehingga terdapat tuntutan bagi  para jurnalis untuk memiliki kemampuan di bidang multimedia. 

Dengan kata lain web telah menjadi bagian penting dalam jurnalisme masa kini. Wartawan menggunakan web untuk menemukan informasi pemerintah, menggunakan mesin pencari dan  indeks, menemukan informasi yang sulit ditemukan, mengidentifikasi  sumber potensial, untuk memberikan kedalaman dan konteks dalam  cakupannya. Selain menggunakan internet untuk mengumpulkan bahan berita  mereka juga menggunakan internet untuk mempublikasikan berita yang  mereka buat ke internet.

Publikasi berita tidaklah terlalu berbeda dengan di masa lampau yaitu melalui koran, majalah, televisi dan radio,  hanya saja terdapat kemunculan cara baru untuk mempublikasikan berita,  yaitu melalui jurnalisme online. 

Melihat kenyataan bahwa dengan adanya teknologi gadget seperti smartphone, tablet yang memungkinkan orang untuk berselancar di internet mendapatkan informasi dan berita dengan mudah serta tidak terbatas ruang  dan waktu. Semakin maraknya perusahaan media yang membuat portal berita online ditanggapi secara positif oleh mereka yang memiliki mobilitas tinggi. 

Portal berita online bekerjasama dengan rekan mereka di bagian media cetak. Mereka menggunakan portal berita online sebagai sarana sekunder penyebaran berita dengan menyajikan berita singkat sementara detail dari setiap berita akan dimasukkan ke dalam bentuk cetak.

Jurnalisme warga menggunakan sarana berupa blog, video dan podcasts.  Jurnalisme warga adalah sebagai pengamat lingkungan mereka, mengawasi apa yang terjadi dilingkungan mereka. Selain itu media sosial juga menjadi sarana yang dipergunakan untuk jurnalisme warga.

Jurnalisme Masa Depan

Jurnalisme masa depan  adalah jurnalisme digital. Terdapat  perbedaan antara era jurnalisme tradisional dan era jurnalisme digital,  perbedaan yang mendasar dapat dilihat dari waktu, tempat dan pemanjaan  pada konsumen. Kalimat, foto dan desain grafis akan menjadi bagian yang  tak terpisahkan dalam jurnalisme digital.

Diperkirakan yang akan terjadi dalam jurnalisme di masa depan adalah semua orang membuat dapat membuat berita dan mereka  juga mengkonsumsi berita. Lalu bagaimana jurnalis memproduksi dan  mencari bahan berita? 

Jurnalis menjadi pengamat di dunia maya, mereka mencari isu hangat yang dibahas di internet yang kebenarannya masih diragukan. Kemudian jurnalis memilih isu tersebut dan melakukan  investigasi untuk mencari fakta kebenaran hal ini merupakan sesuatu yang  spesial bagi jurnalis karena tidak semua orang memiliki akses untuk  menelisik mencari fakta.

Lalu bagaimana berita akan diberitakan di masa depan? Yang pertama, curative journalism yaitu  mengumpulkan semua potongan informasi yang terfragmentasi dari berbagai sumber menjadi satu artikel yang memungkinkan orang untuk mendapatkan akses ke konten yang lebih khusus. Kedua, hyperlocalisation, dicirikan oleh tiga elemen utama.

  • Pertama, ini mengacu pada berita berbasis komunitas
  • Kedua, ini ditujukan terutama untuk penduduk komunitas tertentu
  • Ketiga,  itu mungkin / mungkin tidak dibuat oleh penduduk lokasi (misalnya foto  bisa hyperlocal tetapi tidak diproduksi secara lokal)

Setelahnya  bagaimana berita akan disebarkan di masa depan? Berita disebarkan melalui konten agregator (web yang mengumpulkan beragam judul berita dan mengambil berita dari website lainnya). Penyebaran konten ini juga dilakukan dengan memanfaatkan platfrom yang sekarang cukup banyak internet.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun