Mohon tunggu...
Gregorius Nafanu
Gregorius Nafanu Mohon Tunggu... Pegiat ComDev, Petani, Peternak Level Kampung

Dari petani, kembali menjadi petani. Hampir separuh hidupnya, dihabiskan dalam kegiatan Community Development: bertani dan beternak, plus kegiatan peningkatan kapasitas hidup komunitas lainnya. Hidup bersama komunitas akar rumput itu sangat menyenangkan bagiku.

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Mengenal 5 Jenis Singkong Unggul di Ranah Nusantara Kita

24 Mei 2025   15:55 Diperbarui: 25 Mei 2025   11:35 1140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Panen umbi Singkong Garuda, harga  masih terkendala di tingkat petani (dok foto: www.facebook.com/groups/1000818160676968)

Singkong merupakan salah satu tanaman pangan yang penting di Indonesia, telah lama dibudidayakan di seluruh Nusantara dan memiliki banyak varietas.

Sejatinya, tanaman bernama latin Manihot utilissima atau M. esculenta ini  berasal dari Brasil di Benua Amerika Selatan. Dari situ, singkong mulai disebarkan ke seluruh dunia, dimulai dari Afrika dan masuk ke Indonesia pada abad 18. 

Penyebaran singkong ke seluruh daerah di tanah air memakan waktu cukup lama. Diperkirakan pertama kali diperkenalkan ke suatu daerah di Jawa Timur pada 1852. 

Hingga 24 tahun kemudian, singkong tak ada sama sekali di Jawa karena konsumennya sangat rendah. Tapi, daerah lain masih menanamnya secara besar-besaran.

Beberapa varietas singkong yang dianggap unggul di Indonesia dikembangkan untuk meningkatkan produktivitas, ketahanan terhadap hama dan penyakit, serta kualitas umbi. 

5 Varietas Unggul Singkong

Berikut adalah lima jenis singkong unggul yang dikenal dan ditanam di Indonesia.

1. Singkong Garuda

Varietas ini dikenal memiliki produktivitas tinggi dan waktu panen yang relatif singkat, yaitu antara 8 hingga 10 bulan. 

Umbi dari singkong Garuda juga memiliki kualitas yang baik dengan rasa yang lezat, sehingga sering dijadikan bahan baku untuk makanan olahan.

Panen umbi Singkong Garuda, harga  masih terkendala di tingkat petani (dok foto: www.facebook.com/groups/1000818160676968)
Panen umbi Singkong Garuda, harga  masih terkendala di tingkat petani (dok foto: www.facebook.com/groups/1000818160676968)

2. Singkong Bintan

Singkong Bintan dikenal sebagai tanaman yang tahan terhadap hama dan penyakit, serta memiliki daya hasil yang stabil. 

Varietas ini cocok ditanam di berbagai lokasi, terutama daerah tropis. Umbinya memiliki daging yang putih dan tidak mudah busuk.

3. Singkong Jepang

Dikenal karena kemanisannya, singkong Jepang memiliki rasa yang sangat enak dan tekstur yang baik. 

Singkong Jepang biasanya digunakan untuk konsumsi langsung atau diolah menjadi berbagai produk makanan. Varietas ini juga memiliki potensi hasil yang tinggi.

4. Singkong Manis atau Jari Asam

Jenis ini memiliki kandungan pati yang tinggi dan rasa yang manis, menjadikannya populer untuk pembuatan keripik singkong dan produk olahan lainnya. 

Selain itu, singkong manis juga lebih tahan terhadap serangan hama sehingga dapat dikembangkan di lahan yang agak jauh dari pemukiman.

5. Singkong Kuning

Ciri khas dari singkong kuning adalah dagingnya yang berwarna kuning yang disebabkan oleh kandungan beta-karoten yang tinggi.

Varietas Singkong Kuning tidak hanya bernutrisi, tetapi juga memiliki cita rasa yang baik dan dapat digunakan untuk makanan sehat serta beragam penganan.

Singkong kuning/mentega rebus, salah satu olahan sederhana yang  digemari masyarakat Indonesia (dok foto: youtube.com/@dapuranglo)
Singkong kuning/mentega rebus, salah satu olahan sederhana yang  digemari masyarakat Indonesia (dok foto: youtube.com/@dapuranglo)

Mengapa Disebut Unggul?

Varietas-varietas ini disebut unggul karena beberapa alasan berikut ini:

1. Produktivitas tinggi
Mereka mampu menghasilkan umbi dengan jumlah dan ukuran yang lebih baik dibandingkan varietas tradisional.

2. Ketahanan terhadap hama dan penyakit
Varietas unggul cenderung lebih tahan terhadap penyakit, sehingga mengurangi kerugian bagi petani.

3. Kualitas umbi yang baik
Umbi dari varietas ini memiliki rasa, tekstur, dan kandungan nutrisi yang lebih baik, yang membuatnya lebih diminati oleh konsumen.

4. Adaptabilitas
Varietas unggul sering kali dapat tumbuh baik di berbagai kondisi iklim dan tanah, menjadikannya pilihan yang lebih fleksibel untuk para petani.

5. Pendukung ekonomi
Dengan meningkatnya hasil dan kualitas, varietas unggul dapat meningkatkan pendapatan petani dan kontribusi terhadap perekonomian lokal. 

Tepung tapioka dari singkong, berkontribusi pada peningkatan ekonomi di Indonesia (dok foto: kayocean.com)
Tepung tapioka dari singkong, berkontribusi pada peningkatan ekonomi di Indonesia (dok foto: kayocean.com)

Referensi:
https://www.goodnewsfromindonesia.id/2022/12/02/jangan-keliru-ternyata-singkong-bukan-dari-indonesia
https://agri.kompas.com/read/2023/03/11/140000384/mudah-begini-cara-menanam-singkong-dengan-stek-batang

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun