Setiap suku dan daerah memiliki budayanya yang unik dan khas. Kebudayaan setempat terlihat dalam berbagai kegiatan dan ritual adat setempat.
Keunikan dan kekhasan tersebut diekspresikan dalam pakaian daerah, upacara adat tertentu, aneka tarian dan nyanyian, baik yang dilakukan secara sendirian, berpasangan, maupun secara bersama-sama.
Masyarakat suku Atoni atau Atoin meto di Timor bagian barat (NTT) seringkali melakukan tarian dan nyanyian bersama.Â
Ada yang diiringi musik tertentu, ada yang hanya bernyanyi bersama sambil berjalan melingkar.
Nyanyian dan tarian bersama yang sering dilakukan dengan berjalan melingkar adalah Bonet, Tebe Bot, dan Bete Lala.Â
Nyanyian dan tarian bersama ini biasanya mengikuti irama dan langkah tertentu sehingga melangkahnya kompak sesuai dengan irama.
Pada dasarnya, penyanyinya terdiri dari solis (amnait ne) dan para penjawab  (ataes) yang hanya menyanyikan bagian refren saja.
Amnait ne adalah mereka yang menguasai pantun-pantun, baik berupa sindiran kepada lawan yang akan menjawab atau mengisahkan perjalanan hidup seseorang.
Mereka juga harus memiliki perbendaharaan pantun sehingga bisa menjawab sindirian amnait ne lainnya. Jika tidak bisa menjawab, maka boleh diam dan diambil alih sama yang lainnya.